Kompas TV nasional rumah pemilu

Tepis Isu Demokrat Paksa AHY Jadi Cawapres Anies, PKS: Enggak Ada yang Memaksa

Kompas.tv - 10 Juni 2023, 06:40 WIB
tepis-isu-demokrat-paksa-ahy-jadi-cawapres-anies-pks-enggak-ada-yang-memaksa
Sekjen DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi di DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (Sekjen PKS) Habib Aboe Bakar menepis isu Partai Demokrat mendesak nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies Baswedan. 

"Enggak ada yang paksa memaksa, mana ada dalam koalisi maksa-memaksa. Memaksa itu tidak ada," kata Aboe Bakar, Jumat (9/6/2023) dari keterangan yang diterima Kompas.TV. 

Baca Juga: Partai NasDem: Demokrat Paksa AHY Dampingi Bacapres Anies Baswedan

Aboe Bakar menilai nama cawapres menjadi keputusan bersama dan telah dikantongi oleh Anies Baswedan.

Aboe Bakar mengeklaim tidak ada desakan atau paksaan dari Demokrat untuk memilih nama AHY sebagai cawapres Anies. 

"Jadi dalam suasana demokrasi itu kebersamaan itu dilihat nanti banyak sisi. Daya dukung suaranya, kemampuan lain-lainnya dan sebagainya," kata Aboe melanjutkan. 

"Nanti dalam pertemuan terakhir akan muncul namanya. Sudah dikantongi sebenarnya, tinggal keluar saja."

Baca Juga: Indikator Politik: AHY Belum Cukup Beri Elektoral bagi Anies Baswedan

"Bukan mendesak. Kita berharap ada sebuah keputusan bersama, ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Tetapi, cepatnya itu sesuai dengan situasi politik kita," tegas Aboe. 

Namun hal ini bertolak belakang dengan ucapan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni. Sebelumnya, Sahroni mengatakan Demokrat memaksa nama AHY menjadi cawapres Anies. 

"Mereka maksa pokoknya, untuk AHY mendampingi Anies," kata Sahroni. 

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku menolak tawaran PKS untuk menjadi bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan. Mahfud menyebut, jika dirinya masuk, Koalisi Perubahan bisa terpecah.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x