JAKARTA, KOMPAS TV - Hasil survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan, elektabilitas bakal capres Ganjar Pranowo mencapai 37,9 persen, lebih tinggi daripada Prabowo Subianto (33,5 persen) dan Anies Baswedan (19,2 persen).
Survei bertajuk Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis itu juga menemukan ada 9,4 persen responden yang belum menentukan pilihan menjelang digelarnya Pilpres 2024.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau telepon seluler sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut PAN Usulkan Erick Thohir untuk Jadi Bakal Cawapres Ganjar
"Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen," kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2023).
Ia menyebut, suara untuk Prabowo dan Ganjar relatif seimbang, selisihnya tidak signifikan secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3 persen (selisih di bawah 6.6 persen).
Sementara suara untuk Anies berbeda signifikan dengan kedua bakal capres yang disebutkan sebelumnya.
Selain itu, kata Deni, dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah.
"Ini menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang," ujarnya.
Deni menambahkan, elektabilitas Ganjar diperkirakan masih dapat meningkat jika kedikenalannya naik.
Menurut survei SMRC, di kalangan pemilih kritis, Ganjar dikenal oleh 89 persen, sementara Prabowo 97 persen, dan Anies 91 persen.
"Dalam analisis pada kelompok pemilih yang tahu ketiga calon, Ganjar mendapat dukungan 42,2 persen, unggul signifikan atas Prabowo yang mendapatkan suara 32,1 persen, dan Anies 17,4 persen. Yang belum tahu 8,3 persen."
"Di kelompok pemilih kritis yang tahu ketiga calon, elektabilitas Ganjar konsisten berada di atas Prabowo dan Anies," ujarnya.
Sebagai informasi, pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Baca Juga: Sekjen PDIP Tekankan Ganjar-Jokowi Sehati, Pengamat: Potensi yang Disentil adalah Prabowo.
Survei dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan ±3,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.