Korea Selatan, negara yang berhasil menjaga kemajuannya melalui kepemimpinan yang stabil, menjadi contoh yang ia sampaikan.
Oleh karena itu, Jokowi memutuskan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik.
Tidak dengan memihak atau melakukan intervensi dalam pencalonan capres dan cawapres yang menjadi urusan partai politik tapi dengan memastikan proses pemilihan berjalan demokratis, jujur, dan adil.
"Kalau urusan siapa capres cawapres itu urusan partai politik. Saya tidak bisa intervensi. Bisa itu calonnya 2, 3, 4, itu urusan parpol," katanya.
Baca Juga: Apa Itu Pohon Hayat? Desain yang Ditunjuk Jokowi sebagai Logo IKN Nusantara
Jokowi berharap bahwa pemimpin nasional berikutnya dapat melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hilirisasi, dan transisi energi bersih.
Ia juga berharap semua peserta pemilu dapat berkompetisi secara adil, dan pemilih mendapat informasi dan berita yang berkualitas tentang proses pemilu.
Tak hanya itu, Jokowi juga berkomitmen untuk menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN dalam pemilu.
Dengan begitu, pemilihan presiden 2024 akan berlangsung dengan integritas dan transparansi yang tinggi, demi kemajuan Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Seskab Pramono Anung: Cawe-cawe Presiden Jokowi Bukan untuk Mempengaruhi Hasil Pemilu 2024
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.