JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menyorot tiga kubu pengusung bakal calon presiden (capres) yang belum juga mengumumkan sosok bakal cawapres. Dia menyebut pertaruhan nama bakal cawapres cukup signifikan pada Pilpres 2024.
Alasannya, menurut Yudha, di Pilpres 2024, tidak ada petahana dengan basis dukungan luas. Sehingga, figur bakal cawapres dinilai signifikan bagi bakal capres untuk mendulang suara.
“Pada 2024, 2014, dan 2004, pilpres tanpa inkumben (petahana), maka faktor cawapres menjadi penting. Apalagi sekarang tidak ada nama yang menjulang, di antara tiga nama (Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianti) ini sangat kompetitif,” kata Yudha dalam program Kompas Petang Kompas TV, Minggu (28/5/2023).
"Keliru menentukan cawapres bisa menjadi blunder politik dan awal kekalahan. Sebaliknya, kalau tepat memilih cawapres bisa menjadi potensi untuk menang,” lanjutnya.
Baca Juga: Ditanya soal Bakal Cawapres Ganjar di Pilpres 2024, Puan: Rahasia dong, Tunggu Kejutan Selanjutnya
Sejauh ini, belum ada kejelasan deklarasi bakal cawapres dari masing-masing kubu. Yudha menilai masing-masing pihak masih menimbang-nimbang sosok yang akan diusung.
Yudha pun menilai kubu Ganjar Pranowo lebih leluasa dalam menentukan bakal cawapres. Pasalnya, PDI Perjuangan merupakan partai dengan basis elektoral yang paling unggul.
Sementara kubu Anies Baswedan, Yudha menilai mereka perlu mempertimbangkan figur bakal cawapres dari kalangan partai. Kubu ini disebut butuh dukungan basis massa partai politik sehingga tokoh partai dapat menjadi pasangan yang tepat untuk Anies.
Mengenai Prabowo Subianto, Yudha menyebut Gerindra dapat memilih tokoh partai seperti Muhaimin Iskandar atau non-partai seperti Erick Thohir.
Lebih lanjut, Yudha menyebut figur-figur non-partai terlihat memiliki elektabilitas lebih “kompetitif” jelang Pemilu 2024. Namun, jika hendak memilih pasangan figur non-partai, kubu capres disebut mesti mempertimbangkan dukungan massa parpol.
"Figur-figur non-partai tampaknya lebih kompetitif secara elektabilitas. Pada saat yang sama, (pengusung capres) harus punya dukungan dari pemilik partai yang punya boarding pass,” kata Yudha.
Baca Juga: Pengamat Sebut Perlu Bakal Cawapres yang Primordial untuk Mencuri Suara di Basis Lawan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.