JAKARTA, KOMPAS.TV - Jenazah mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja rencananya akan dimakamkan di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat hari ini, Minggu (28/5/2023).
Hingga kini, jenazah Sarwono Kusumaatmadja masih disemayamkan di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sebagai informasi, Sarwono Kusumaatmadja tutup usia di Adventist Hospital, Penang pada Jumat (26/5) pukul 17.12 waktu setempat.
Ia sempat dirawat di rumah sakit tersebut a sejak 11 Mei 2023 lalu karena menderita kanker paru.
Baca Juga: Alm Prof Sarwono Kusumaatmadja Meninggal di Penang saat Jalani Pengobatan Kanker Paru-Paru
"Semoga almarhum mendapat tempat terbaik disisi Allah Subhanahu wa Taala (SWT), diampuni segala dosanya, serta meninggal dalam keadaan husnulkhatimah," kata Rezal, anak dari almarhum melalui pesan singkat, Jumat, dikutip dari Antara.
Jenazah diterbangkan dari Penang, Malaysia dan tiba di Jakarta pada Sabtu (27/5) sekitar pukul 16.30 WIB tiba dan tiba di rumah duka pada pukul 17.54 WIB.
Dari pantauan jurnalis Kompas.tv Iman Firdaus, sejumlah tokoh dan mantan menteri tampak hadir melayat pagi ini seperti Bungaran Saragih, Siswono Yudho Husodo, Rachmat Witoelar hingga Akbar Tanjung. Termasuk juga mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla ikut melayat. Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno telah hadir ke rumah duka.
Rumah duka juga nampak haru dipenuhi berbagai macam karangan bunga dari sejumlah tokoh seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, serta sejumlah tokoh nasional lainnya.
Baca Juga: Profil Almarhum Sarwono Kusumaatmadja, Birokrat Era Soeharto sampai Gus Dur
Diketahui, Sarwono Kusumaatmadja pernah menjabat sebagai menteri kelautan dan perikanan kabinet Persatuan Nasional.
Sarwono juga menjadi salah satu pencetus munculnya forum Pojok Iklim, yang secara rutin menampilkan dialog dari berbagai kalangan di Indonesia untuk menyaring ide dan pemikiran kritis untuk membantu Indonesia mengendalikan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi persoalan perubahan iklim.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.