JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menjawab rumor mengenai retaknya hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membantah rumor yang menyebut hubungan Megawati dan Jokowi mengalami keretakan.
Baca Juga: Ingatkan Gibran Tidak Banyak Omong, Megawati: Silent is Golden
Menurut Hasto, hubungan Megawati dan Jokowi sudah lama terjalin. Bahkan, Jokowi juga sudah menganggap Megawati seperti ibunya sendiri.
Adapun rumor yang menyatakan hubungan Megawati dan Jokowi retak, kata Hasto, itu merupakan tafsir yang berlebihan.
"Itu tafsir yang berlebihan, hubungan antara Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati itu hubungan yang sudah pada tingkatan mencerminkan bagaimana Pak Jokowi sendiri sudah menganggap Bu Mega seperti ibunya sendiri," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).
Hasto mengatakan hubungan keduanya sudah terjalin sejak pemilihan Wali Kota Solo 2 periode. Tidak hanya itu, Megawati dan Jokowi juga sering melakukan pertemuan secara periodik untuk membahas berbagai hal.
"Sehingga, di dalam hubungan yang sudah dimatangkan sejak beliau menjadi wali kota, gubernur dan kemudian menjadi presiden 2 periode. Itu sudah hubungan yang sangat dalam," ujarnya.
Menurut Hasto, dalam pertemuan secara periodik itu, dilakukan dialog-dialog kepemimpinan di tempat-tempat yang penting untuk dilakukan kontemplasi.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sampaikan Pesan Megawati ke Gibran: Harus Mewaspadai Manuver Politik
Meski begitu, ia melihat memang sering kali ada upaya untuk merenggangkan hubungan kedua tokoh bangsa itu terutama menjelang pemilihan umum (pemilu).
"Tentu dinamika politiknya terjadi sejak tahun 2015, tetapi terbukti bahwa keteguhan di dalam hubungan kedua pemimpin itu kan mampu membiarkan berbagai skenario-skenario politik yang ingin memecah belah," ujar dia.
Hasto pun membantah terkait dugaan keterlibatan Presiden Jokowi dalam pertemuan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Angkringan Omah Semar, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Jumat (19/5/2023) malam.
"Enggak, tidak. Pak Jokowi kan bertanggung jawab di tingkat nasional sangat banyak," kata Hasto.
Menurut Hasto, Presiden Jokowi sudah memiliki banyak tanggung jawab sebagai kepala negara. Karena itu, menurutnya, pertemuan antara Gibran dan Prabowo tidak ada kaitannya dengan Jokowi.
Ia mengatakan, bahwa status Jokowi dan Gibran kerap kali menjadi bingkai politik oleh pihak tertentu. Hasto mewajarkan apabila Gibran sebagai wali kota menerima tamu dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Usai Dipanggil PDIP karena Bertemu Prabowo, Gibran: Saya Akan Tegak Lurus ke Ibu Megawati
"Jadi, sama hanya karena Mas Gibran beliau adalah putra presiden. Maka, ini mendapat sorotan publik yang luas, padahal di luar itu, wali kota kita juga banyak menerima tamu-tamu semua diterima dengan baik, karena ini menjelang pilpres muncul banyak pembingkaian," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.