JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choiri atau Gus Choi menilai apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengundang enam petinggi partai politik ke Istana Merdeka pada Selasa (2/5/2023) lalu, kurang pantas.
Gus Choi memandang sikap Jokowi tersebut kurang elok apalagi di tengah momen menuju kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
“Saya kira rakyat awam pun tahu bahwa dia tidak melanggar hukum, tapi kurang pantas, kurang elok. Pemimpin politik apalagi presiden, itu bukan hanya bagaimana menjalankan undang-undang, tidak ada pelanggaran terhadap undang-undang, tapi juga memberikan keteladanan,” kata Gus Choi dalam Kompas Petang Kompas TV, Minggu (7/5/2023).
Baca Juga: Tidak Diundang Jokowi dalam Pertemuan karena Sudah Punya Koalisi Sendiri, Nasdem: Rapopo
Gus Choi berharap ke depannya Jokowi dapat menunjukkan sikap yang adil di masa akhir jabatannya sebagai presiden.
“Lebih jauh lagi, presiden menghargai, menghormati, memberikan pengayoman kepada seluruh putra-putri Indonesia untuk berlaga,” tegas dia.
“Jadi Indonesia itu punya hukum, undang-undang, konstitusi, dan punya tradisi pantas dan tidak pantas,” sambung Gus Choi.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono mengkritisi ukuran pantas dan tidak pantas yang dilontarkan oleh Gus Choi.
Menurutnya, dia tidak melihat ketidakpantasan dalam pertemuan Jokowi dengan enam ketua umum parpol.
Baca Juga: Berkaca dari Sikap Jokowi Nasdem Ingin Pemimpin Negara ke Depan Tidak Membeda-bedakan
“Saya tidak melihat ketidakpantasannya di mana,” kata Nusyirwan.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengundang enam ketua umum (ketum) parpol ke Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) malam.
Enam ketum parpol yang diundang Jokowi adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Muhamad Mardiono, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga: Jokowi Sebut Nasdem Sudah Punya Koalisi Sendiri, Peneliti SMRC: Secara Etis Sudah Berpisah
Adapun NasDem yang saat ini masih berada di pemerintahan, tidak diundang.
Pada Kamis (4/5/2023), Jokowi blak-blakan mengungkapkan alasannya tidak mengundang NasDem, yakni lantaran partai tersebut telah memiliki koalisi sendiri untuk menghadapi pemilu 2024.
"NasDem itu, ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri. Dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," jelas Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.