Kompas TV nasional rumah pemilu

Sebut 6 Parpol yang Bertemu Malam Ini Punya 3 Capres dan 5 Cawapres, Pengamat: Tidak Mudah Disatukan

Kompas.tv - 2 Mei 2023, 19:14 WIB
sebut-6-parpol-yang-bertemu-malam-ini-punya-3-capres-dan-5-cawapres-pengamat-tidak-mudah-disatukan
Djayadi Hanan menyebut enam parpol yang akan bertemu malam ini, Selasa (2/5/2023) setidaknya sudah memiliki tiga capres dan lima cawapres, sehingga akan sulit disatukan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Enam partai politik (parpol) pendukung pemerintah yang akan bertemu malam ini, Selasa (2/5/2023) setidaknya sudah memiliki tiga capres dan lima cawapres, sehingga akan sulit disatukan.

Analisis tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa.

“Ya memang kan enam partai ini selain mendukung Pak Jokowi di pemerintahan sekarang, itu kan punya saling overlapping, gitu, ada kemungkinan saling singgung, gitu, maksud saya dalam artian positif, soal capres cawapres.”

“Masalahnya adalah di enam parpol ini setidaknya ada tiga capres, ada Pak Ganjar, ada Pak Prabowo, ada Pak Airlangga, kan,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Djayadi, setidaknya ada empat atau lima bakal cawapres, termasuk di antaranya Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Sandiaga Uno, Erick Thohir, dan beberapa nama lain.

“Jadi, kalau misalnya ada wacana, seperti yang kemarin, yaitu disebut koalisi besar untuk menyatukan dalam konteks pilpres, maka kalau itu mau serius dilakukan, harus ada yang menjadi jembatannya,” tuturnya.

Baca Juga: Pesan Rudy Untuk Ganjar Pranowo Terkait "Petugas Partai"

“Nah, yang bisa berfungsi sebagai jembatannya itu adalah pak Jokowi sebagai presiden, sebagai orang yang dihormati oleh semua partai ini,” kata dia.

Hanya saja, lanjut Djayadi, dalam konteks kepentingan masing-masing parpol, koalisi yang ada tidak harus satu.

“Kalau mau satu koalisi, yang paling mungkin itu kan berarti menyatukan pak Ganjar dan Pak Prabowo sebagai capres cawapres,” ujarnya.

Pertanyaannya, kata dia, apakah mereka mau menurunkankan targetnya dari calon presiden menjadi calon wakil presiden.

“Kalau dari segi elektabilitas, kan sekarang Pak Ganjar dengan Pak Prabowo bersaing ketat, bahkan beberapa kali Pak Prabowo sudah menyalip Pak Ganjar,” katanya.

Demikian  juga dengan konteks cawapres, Partai Amanat Nasional (PAN), disebutnya tentu menginginkan cawapresnya yang jadi.

Baca Juga: Dalam Waktu Dekat PAN Akan Umumkan Calon Wakil Presiden yang Diusung

“Kemudian PPP ingin cawapresnya yang jadi, apalagi Cak Imin, PKB, kan gitu. Jadi memang, itu sesuatu yang tidak mudah kalau mau menyatukan semuanya,” ia menegaskan.

“Tapi saya kira kalaupun mereka nanti tidak mengajukan satu pasangan calon presiden-wakil presiden, paling tidak silaturahmi ini mereka bisa membuat semacam gentleman agreement, bahwa walaupun misalnya tidak bersatu dalam koalisi pilpres tapi kan komunikasinya tetap bisa dilanjutkan,” tuturnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x