JAKARTA, KOMPAS.TV – Syarat utama bersatunya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Indonesia Raya (KIR) dalam satu poros besar adalah komunikasi politik di tiga figur rujukan.
Pengamat komunikasi politik Gun Gun Heryanto mengatakan, dalam konteks survei, perbedaan persentase elektabilitas masing-masing bakal calon wakil presiden sangat tipis.
“Persentasenya itu sangat tipis-tipis di antara bakal calon wakil presiden, artinya memang banyak yang berpotensi untuk melengkapi capres-capres yang kemudian nanti akan bertarung,” tuturnya dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (25/4/2023).
Menurutnya, ini akan sangat tergantung pada skema yang bakal terwujud ke depannya, yakni potensi pertarungan antara poros perubahan dan keberlanjutan.
“Maksud saya, kan ada potensi pertarungan 2024 itu pertarungan dua diksi utama, soal perubahan dan keberlanjutan atau continuity.”
“Tinggal masalahnya apakah di poros keberlanjutan, entah itu apa namanya nanti, apakah kemudian mampu memunculkan yang disebut dengan kesepahaman dan kesepakatan di antara partai-partai untuk adanya satu poros,” urainya.
Baca Juga: Disebut Nasdem Capres Paling Berduit, Prabowo: Waduh, Mudah-mudahan Bener
Gun Gun menjelaskan, bersatunya partai politik yang ada di KIB dan KIR dalam satu poros besar sangat tergantung pada syarat utama.
“Maksud saya begini, tentu kalau semua partai yang sekarang menjadi line up KIB, lineup Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, itu bisa menyatu dalam poros besar, itu akan bergantung pada syarat utama.”
“Satu, komunikasi politik, terutama di tiga figur ya, yang akan menjadi reference power, kekuatan rujukan,” tambahnya.
Figur tersebut adalah Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Prabowo Subianto, dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
“Kalau koalisi besar, akan sangat tergantung pada penerimaan Pak Prabowo, apakah misalnya mampu memosisikan diri untuk menurunkan proposal utamanya dari RI 1 menjadi RI 2, misalnya.”
Jika Prabowo bersedia, maka, menurut Gun Gun, akan mempermudah adanya poros besar.
Namun, jika Prabowo tetap bertahan dengan keinginannya untuk maju sebagai capres, maka potensi adanya tiga poros akan semakin besar.
Baca Juga: Prabowo Kunjungi Mahfud MD, Siap Terima Kunjungan Balik di Hambalang
"Kalau misalnya Pak Prabowo tidak mengubah proposal utamanya, tetap ingin menjadi calon RI 1, maka potensi tiga poros itu akan semakin besar ya.”
“Poros perubahan, kemudian poros keberlanjutan mungkin akan ada di dua poros, yaitu porosnya Pak Prabowo dan porosnya Pak Ganjar,” imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.