SEMARANG, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, angka kecelakaan pada momen mudik Lebaran 2023 turun 39 persen dibandingkan tahun 2022, Senin (24/4/2023).
"Alhamdulillah, penanganan mudik ini kondisinya cukup bagus, dari segi kecelakaan mengalami penurunan sampai 39 persen dari tahun 2022," kata Budi di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Senin (24/4), dipantau dari Breaking News Kompas TV.
Ia menyebutkan, jumlah kasus kecelakaan pemudik pada H-5 hingga hari H Idulfitri 1444 Hijriah ada 2.117 kasus. Jumlah tersebut lebih rendah daripada angka kecelakaan pada momen Lebaran 2022 yang mencapai 3.573 kasus.
Selanjutnya, jumlah korban meninggal saat arus mudik juga turun sebesar 33 persen. Sebelumnya, pada 2022, pemudik yang meninggal ada 2.999 orang. Kini, jumlah korban meninggal ada 2.013 orang.
"Ini semua terjadi, di samping kerja keras dari petugas kepolisian, juga kerja Jasa Marga, pengelola jalan tol, dan pemerintah daerah, serta kerja sama rekan-rekan wartawan yang terus intensif memberikan informasi-informasi," ujar Budi.
"Informasi tersebut, secara tulus saya akui, kami banyak mengambil keputusan dari informasi lapangan dari rekan-rekan wartawan, itu sangat berharga," kata laki-laki yang telah menjabat sebagai Menhub sejak tahun 2016 ini.
Baca Juga: Jelang Penerapan One Way, Gerbang Tol Kalikangkung Diatur, Kendaraan dari Barat Tak Bisa Melintas
Budi pun berharap agar kerja sama dari berbagai elemen itu terus berlanjut, sehingga angka kecelakaan pada arus balik Lebaran 2023 ini juga dapat ditekan.
"Saya mohon arus balik ini juga akan berjalan baik, mudah-mudahan kecelakaan mengalami penurunan," harapnya.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengimbau agar para pemudik menghindari puncak arus mudik pada tanggal 24 dan 25 April 2023.
"Arus balik kami prediksi tanggal 24 dan 25 April, jadi hari Senin dan Selasa ya, itu untuk para pemudik yang mudiknya di awal," kata juru bicara (jubir) Kemenhub Adita Irawati di Breaking News Kompas TV, Jumat (21/4/2023).
Pada tanggal tersebut, kata dia, rata-rata para pemudik sudah menghabiskan waktu selama seminggu di kampung halaman.
Puncak arus balik yang kedua juga diperkirakan terjadi pada tanggal 29 dan 30 April. Saat arus balik, Kemenhub akan kembali menerapkan pola rekayasa lalu lintas seperti saat puncak arus mudik Lebaran 2023.
Baca Juga: Wajib Tahu! Arti Skema Hijau, Kuning, Merah dalam Rekayasa Lalin Arus Balik 2023 Menuju Jakarta
"Kami tetap siap siaga, dan beberapa pola rekayasa juga akan diberlakukan sama seperti arus mudik, tapi dari arah sebaliknya," jelasnya.
Pola rekayasa lalu lintas itu terutama dari arah Sumatra ke Jawa. Kemudian di Pulau Jawa, rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan dari arah Jawa Timur dan Jawa Tengah ke arah Jawa Barat.
"Penanganannya sama seperti arus mudik, tapi dari arah sebaliknya," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.