JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan akan mempelajari kasus yang melibatkan Direktur Utama BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara, yang membawa senjata api di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (19/4/2023).
Erick Thohir berjanji akan memberikan sanksi jika ditemukan bukti yang jelas mengenai insiden tersebut.
"Kan saya bilang, menterinya saja enggak bawa pistol. Masa mau ketemu rakyat bawa pistol?" tutur Erick kepada wartawan, Rabu.
Menurutnya, seorang menteri pun tidak perlu membawa senjata api, terlebih seorang direktur BUMN.
Baca Juga: Acungkan Pistol Korek Api, Pelaku Pencurian Sepeda Motor Dimassa
Erick menekankan pentingnya pelayanan terhadap rakyat, bukan menggunakan senjata api untuk menakut-nakuti.
"Orang mau ketemu rakyat harus melayani masa bawa pistol. Kalau pistol air boleh kali. Buat lucu-lucuan, biar segar," ujarnya berseloroh.
Erick menyatakan pihaknya tidak akan serta merta memberikan sanksi kepada Harry Warganegara.
Ketua PSSI tersebut akan mempelajari kasus ledakan pistol ini lebih lanjut dan menunggu laporan tertulis sebelum memberikan keputusan.
Namun, Erick menegaskan bahwa seharusnya direktur BUMN tidak membawa senjata api, contohnya dirinya yang sebagai menteri tidak pernah membawa senjata api.
Baca Juga: Tim Gabungan Polres Cilacap & Jatanras Polda Jateng Ringkus 3 Perampok Berpistol di Cilacap!
"Mestinya enggak boleh. Saya sebagai menteri enggak pernah bawa pistol," ujarnya.
Insiden meletusnya pistol milik Dirut BUMN PT Berdikari, Harry Warganegara, terjadi pada Senin (17/4/2023) di area check-in Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan.
Kejadian ini bermula saat petugas bandara melakukan pengecekan barang bawaan di Counter 16 Citilink.
Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Komang Suartana, menduga insiden itu terjadi ketika ajudan Harry Warganegara sedang mengosongkan amunisi senjata.
Baca Juga: Siap-siap, Rekrutmen Bersama BUMN Kembali Dibuka, Catat Jadwal dan Tahapannya!
"Karena mau melakukan pengosongan senjata. Mungkin saat itu mau mengambil kartunya senjata itu mau lepas dan jatuh masuk pelatuknya," kata Komang kepada awak media saat dikonfirmasi, Rabu (19/4/2023) siang dikutip dari Kompas.com. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.