JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada hari ini, Kamis (20/4/2023) pemerintah lewat Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1444 atau Lebaran 2023.
Kemenag sendiri bakal umumkan secara resmi Idulfitri 2023 hari ini sekitar pukul 19.00 WIB, serta sudah menyiapkan pemantauan (rukyatul) hilal di 123 titik di seluruh Indonesia.
Lantas, apa itu rukyatul hilal yang digunakan untuk sidang isbat hari ini?
Rukyatul hilal adalah proses melihat dan mengamati hilal langsung. Metode ini digunakan untuk melihat awal bulan, pada bulan Ramadan 1444 Hijriah digunakan untuk memastikan pergantian bulan menuju 1 Syawal atau Idulftri 2023.
Adapun hilal adalah secara bahasa bermakna bulan sabit. Hilal disebut juga bulan sabit muda sangat tipis yang terjadi pada fase awal bulan baru, penanda awal bulan hijriah terlihat.
Dilansir dari pemberitaan Kompas TV, dalam prosesi melakukan rukyatul hilal, para petugas melakukan pengamatannya pada hari ke-29 saat bulan sedang berjalan.
Misalnya, kalau untuk awal Ramadan, maka rukyatul hilal atau pengamatan dalam proses melihat hilal itu akan terjadi di akhir bulan.
Menurut pemaparan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam lamannya, rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop.
Rukyat sendiri biasanya dilakukan setelah matahari terbenam di akhir bulan Syakban.
Baca Juga: Ketok Palu 1 Syawal Lebaran 2023 versi Pemerintah Hari Ini, Berikut Link Live Streaming Sidang Isbat
Satu hal yang perlu dicermati, hilal sulit dilihat secara langsung. Kalau pun bisa melihatnya, maka biasanya akan terjadi bias dalam prosesi itu.
Apalagi, jika matahari sedang terang atau redup, atupun dalam posisi awan sedang mendung, maka tentu bisa akan sulit melihat hilal.
Untuk melihat hilal, biasanya posisi bulan harus berada dua derajat di atas matahari. Syarat lainnya adalah jarak elongasi dari matahari ke arah kanan atau kiri. Semakin lebar maka makin mudah melihat hilal langsung.
Maka dari itu, untuk melihat hilal biasanya dibantu teleskop dan sejumlah alat.
Jika hilal tidak kelihatan, maka malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan sebagai proses istikmal atau penyempurnaan sebagaimana hadis.
“Berpuasalah kalian pada saat kalian telah melihatnya (bulan), dan berbukalah kalian juga di saat telah melihatnya (hilal bulan Syawal) Dan apabila tertutup mendung bagi kalian maka genapkanlah bulan Sya'ban menjadi 30 hari." (HR. Bukhari: 1776 dan Imam Muslim 5/354).
Itulah pengertian rukyatul hilal, proses untuk menentukan awal Ramadan dan Idulfitri dalam kalender Islam.
Baca Juga: Lebaran 2023 Jumat atau Sabtu? Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Ini di 123 Titik Pantau Hilal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.