JAKARTA, KOMPAS.TV – Adanya program mudik gratis yang digelar oleh sejumlah instansi dan lembaga, berkontribusi mengurangi kepadatan lalu lintas saat musim mudik Idulfitri 1444 H.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan menjelaskan hal itu dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (18/4/2023).
“Saya kira ini (mudik gratis) sangat berkontribusi ya terhadap kepadatan arus lalu lintas, terutama di tol, kemudian di arteri juga,” tuturnya.
“Di tol, prediksi kita, simulasi kita, dengan angka 123,8 juta, Pukul 14.00, ini angka melalui Jakarta-Cikampek bisa 5.800 lebih (kendaraan per jam).”
Hingga Pukul 17.00 WIB, lanjut Aan, kepadatan kendaraan yang melintas berada di kisaran 4.200 hingga 5.300 kendaraan per jam.
Baca Juga: Tiga Hari Jelang Lebaran Arus Mudik Bandara DEO Sorong Alami Peningkatan 150 Persen
“Sampai sekarang, jam 17.00 an itu bertahan di 5.200-5.300 per jam, mungkinan nanti setelah buka puasa, ini biasanya perilaku para pemudik ini, setelah buka puasa ada peningkatan kembali.”
Dalam wawancara itu, ia juga menyebut bahwa one way akan tetap diberlakukan karena jumlah kendaraan yang melintas masih di atas 5.200 per jam.
“Tetap kita berlakukan, mengingat arus kendaraan dari Jakarta melalui Cikampek ke Cipali, masih berada di angka 5.200 per jam.”
Baca Juga: Fasilitas Memadai Mudik Idul Fitri Berjalan Lancar di Pelabuhan Laut Sorong
“Artinya kalau Jakarta-Cikampek di angka 5 ribu, Cipali ini harus melakukan one way. Dari angka-angka tersebut, kita tetap akan melakukan one way, sampai nanti kalau ada penurunan,” tegasnya.
Jika VC ratio arus lalu lintas turun di Cikampek, kemudian jumlah kendaraan setiap jamnya di bawah lima ribu, barulah pihaknya bisa melakukan normalisasi lalu lintas.
“Namun, kalau angkanya tetap di atas lima ribu, kita tidak mau ambil risiko untuk menutup kembali, karena ini sangat berisiko untuk menutup kembali, karena berisiko terjadi kepadatan dan bottleneck.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.