JAKARTA, KOMPAS.TV - Mudik telah menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan zaman dan urbanisasi, tradisi mudik ini semakin menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat modern.
Kepala Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) Dr Ngatawi Al Zastrouw mengatakan mudik adalah momentum healing bagi masyarakat desa yang melakukan urbanisasi ke kota.
"Mereka rindu kampung halaman yang menyimpan banyak kenangan dan rindu sanak keluarga. Upaya melepas rindu ini menemukan momentumnya pada saat Idul Fitri," kata Ngatawi Al Zastrow di Kampus UI Depok, dikutip dari Antara, Selasa (18/4/2023).
Baca Juga: Pantau Informasi Mudik Bersama Tim Mudik Asyik 2023 KompasTV!
Banyak orang yang merasa kehilangan identitas dan keakraban dengan keluarga dan kampung halaman usai pindah ke kota untuk bekerja atau menetap.
Dengan mudik, mereka dapat kembali merasakan kehangatan keluarga dan budaya desa yang mereka tinggalkan.
Hal ini menjadikan mudik bukan hanya sekedar aktivitas traveling, namun juga menjadi sebuah terapi psikologis.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Stasiun Gubeng Surabaya Diprediksi Hari Ini 18 April 2023
Menurut Zastrouw, dibutuhkan momentum untuk kanalisasi emosi sekaligus katarsis atas kejenuhan masyarakat modern urban.
Selain aspek budaya dan agama, mudik merupakan sebuah aktivitas traveling.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.