Wacana Koalisi Besar, PKS Senang Kemungkinan 3 Poros, Masyarakat Punya Pilihan

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku justru senang dengan adanya wacana koalisi besar yang terdiri gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) menuju Pilpres 2024. 

Jubir PKS, Muhammad Kholid, menghormati jika nantinya Koalisi besar yang terdiri dari lima partai pemerintah yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKB dan PPP itu  terbentuk. 

Bahkan, kata dia, nanti akan berpotensi tidak terjadinya dua koalisi saja di Pilpres, ketika nanti koalisi besar itu berdiri sendiri.

Sedangkan PDI Perjuangan selaku pemenang pemilu dua kali dan punya tiket parliementari treshold juga juga bikin poros sendiri. 

"Prinsipnya, kami hendaki lebih dari 2 poros, minimal tiga poros. Kenapa demikian? Kami ingin ikhtiar tidak ulangi pada 2014 dan 2019 lalu," kata Kholid, Selasa (4/4/2023) di Sapa Pagi Kompas TV. 

"Kalau cuma ada dua poros, potensial terjadinya polarisasi," tambahnya. 

Baca Juga: Gerindra Anggap Momentum Sudah Tercipta, KIB-KIR Melebur Jadi Koalisi Besar Menuju Pilpres 2024

 

Maka dari itu, ia berharap wacana koalisi perubahan benar-benar terjadi dan PDIP jadi poros tersendiri. 

"Kalau terjadi satu poros, lalu PDIP ada poros selanjutnya, ada tiga poros, itu luar biasa. Jadi bagi masyarakat, banyak pilihan, banyak poros," jelasnya. 

Ia lantas mengomentari, pihaknya dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sudah maju selangkah dibandingkan parpol lain. 

"Kami di koalisi perubahan selangkah lebih maju. Kenapa? Karena kami sudah aman 20 pesen. Sudah jelas capresnya. Mas Anies adalah capres definif dari koalisi peruhan untuk persatuan," jelasnya. 

 

Ia juga menyebut, pihaknya sudah jadi satu poros yang terbentuk, tinggal nunggu yang lain menuju Pilpres 2024. 

"Kami bahkan sudah tanda tangani piagam koalisi," papar bacaleg DPR RI PKS asal kota Depok, Jawa Barat, tersebut. 

Baca Juga: Pertemuan 5 Ketum Partai Politik, Benarkah Mereka akan Membentuk Koalisi Besar Tanpa PDI-P?