PDIP Bantah Tak Diikutkan dalam Pembentukan Koalisi KIR-KIB Pemilu 2024

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah,  menegaskan partainya tidak ditinggalkan atau tidak diundang dalam pembentukan koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) untuk Pemilu 2024, Senin (3/4/2023).

Said menegaskan PDIP diundang dalam acara Silaturahmi Ramadhan di kantor DPP PAN Jakarta pada Minggu (2/4) kemarin.

Namun, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak hadir karena sedang berada di luar negeri.

Baca Juga: Pernyataan Sekjen PDI-P Soal Ganjar dan Koster Menolak Tim Israel di Piala Dunia U-20

 

"Kami tidak hadir karena memang tidak di tempat dan itu diumumkan oleh Ketua Umum (PAN Zulkfili Hasan). Kenapa kami harus bersikap minor?" jelas Said dikutip dari Antara.

Menurut Said, rencana membentuk koalisi besar adalah hal yang baik dan wajar, tergantung pada dinamika dalam pertemuan tersebut.

PDIP menilai, acara silaturahmi itu sesuatu yang positif dan memandangnya dengan kacamata positif.

"Kami itu selalu memandang itu dengan kacamata positif. Pertemuannya positif," imbuhnya.

Baca Juga: PDI-P dan NasDem Absen, Zulhas: Mba Megawati dan Bang Surya Lagi ke Luar Negeri

Sejumlah partai politik turut melakukan pembahasan informal mengenai pandangan dan konsepsi ke depan dalam melanjutkan tampuk kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Acara tersebut dihadiri oleh para ketua umum partai politik yang tergabung dalam KIB dan KIR, serta para tokoh partai politik lainnya.

Mereka adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Wacana Kaesang Maju dalam Pilkada Depok: PKS Siapkan Petahana, PDIP Tunggu Arahan Megawati