Namun, menggunakan cara perang ternyata tidak efektif. Sebab, ketika cara itu yang digunakan, justru malah Israel yang menang dan banyak menguasai wilayah Arab.
“Ironisnya, setiap kali perang, wilayah Arab termasuk Palestina justru semakin banyak dikuasai Israel,” tutur dia.
Karena itu, JK mengatakan, dalam kondisi seperti saat ini, tentu tidak bisa lagi berharap banyak pada Mesir, Suriah, dan Yordania untuk berperang memperoleh kedaulatan Palestina.
Baca Juga: Gubernurnya Tolak Israel, PSSI Bali: Semoga Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Menurut JK, satu-satunya cara yang dapat ditempuh adalah melalui jalur dialog perdamaian. Cara ini, menurut JK, merupakan yang terbaik.
“Maka, satu-satunya jalan yang terbaik untuk memperjuangkan dan memulihkan hak-hak bangsa Palestina melalui jalan dialog menuju perdamaian," katanya.
Seperti diketahui, Piala Dunia U-20 2023 rencananya akan digelar di Indonesia pada 20 Mei-11 Juni 2023. Namun, ajang itu tengah dilanda polemik.
Polemik terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 muncul karena terjadi banyak penolakan terhadap salah satu peserta, yakni Israel.
Baca Juga: FIFA Tolak Syarat Indonesia, Muhadjir: Tapi Keikutsertaan Timnas Israel Tak Langgar UUD
Kondisi itu membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan proses undian atau drawing Piala Dunia U-20 2023 yang semula direncanakan bergulir di Gedung Ksirarnawa, Bali, pada Jumat (31/3/2023).
Menurut keterangan PSSI, alasan FIFA membatalkan rangkaian proses drawing Piala Dunia U-20 2023 diduga kuat berkaitan dengan penolakan dari Gubernur Bali I Wayan Koster terhadap kehadiran Israel.
I Wayan Koster menyebut penentangan itu muncul karena kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.