JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memilih bungkam saat ditanya wartawan mengenai transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan hari ini, Senin (27/3/2023), Ivan tidak banyak berbicara kepada wartawan yang menanyakan soal pertemuan tersebut dan transaksi mencurigakan bernilai ratusan triliun.
Ia menyebut banyak yang ia bicarakan dengan Presiden Jokowi selama pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu.
Menurut laporan Kompas.com, Ivan masuk ke Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.09 WIB, lalu keluar pada pukul 11.01 WIB itu.
"Ya banyak yang kami (bicarakan) ya, makasih. Saya dapat arahan dari beliau (Presiden)," katanya seraya meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan, Senin, dilansir dari Kompas.com.
Saat ini PPATK tengah menjadi sorotan publik karena mengungkap transaksi janggal senilai lebih dari Rp300 triliun di lingkungan Kemenkeu.
Di sisi lain, di hari yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengikuti Rapat Kerja (Raker) Kemenkeu dengan Komisi XI DPR RI.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Transaksi Mencurigakan Rp349 T, Kebanyakan Tak Berkaitan dengan Pegawai Kemenkeu
Sri Mulyani mengungkapkan, nilai transaksi mencurigakan sebesar Rp349 triliun yang disebut-sebut ada di Kemenkeu itu justru sebagian besar tak berkaitan dengan pegawai di lembaganya.
Transaksi mencurigakan itu, kata dia, merupakan jumlah keseluruhan nilai transaksi yang tertera di dalam 300 surat yang ada di lampiran surat Kepala PPATK kepada dirinya yang ia terima pada Senin, 13 Maret 2023.
"Di situ ada angka 349 triliun dari 300 surat yang ada di dalam lampiran surat tersebut," ujar Menkeu, Senin siang.
Ternyata, lanjut dia, dari 300 surat tersebut, sebanyak 100 surat adalah surat PPATK ke pihak lain atau aparat penegak hukum (APH) lain dengan nilai transaksi sebesar Rp74 triliun dalam periode 2009-2023.
Kemudian, nilai Rp253 triliun, yang tertulis di dalam 65 surat, merupakan data dari transaksi debit-kredit yang tidak berkaitan dengan pegawai Kemenkeu.
Baca Juga: Ketika KPK Sentil Mahfud MD soal Transaksi Rp349 Triliun: Seperti Jubir Beri Info Setengah-setengah
Awalnya, kabar transaksi mencurigakan senilai lebih dari Rp300 triliun ini disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD pada 8 Maret 2023.
Mahfud mengaku mendapat laporan dari PPATK terkait transaksi janggal tersebut. Ia menegaskan, sebagian besar pergerakan dana mencurigakan itu ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai Kemenkeu.
"Ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp300 T di lingkungan Kementerian Keuangan, yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai,” kata Mahfud saat berada di kampus UGM Yogyakarta, pada Rabu siang, 8 Maret 2023.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.