Kompas TV nasional politik

Megawati Ingatkan Kepala Desa untuk Memimpin dengan Benar

Kompas.tv - 20 Maret 2023, 06:30 WIB
megawati-ingatkan-kepala-desa-untuk-memimpin-dengan-benar
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan dalam acara Peringatan 9 Tahun Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3/2023). (Sumber: ANTARA)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Megawati Soekarnoputri sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengingatkan para kepala desa untuk memimpin rakyat dengan benar.

"Ini yang harus benar, kepala desa kalau terpilih itu benar harus mengurusi rakyatnya," ujar Megawati di Area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (19/3/23) dikutip dari Antara.

"Saya selalu bilang, kamu (Kepala desa) itu harus dicintai dan mencintai rakyat, diinginkan oleh desamu. (program desa bisa berjalan optimal) Itu pasti bisa terwujud," lanjutnya.

Megawati juga bercerita, sebagaimana yang dimuat dalam sejarah Indonesia, pihak-pihak dari desa merupakan pihak-pihak yang paling banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Ketika Megawati Singgung Kades Minta Dana Desa Rp 300 T: Kerja Dulu!

"Kita itu dijajah, harus diingat 3,5 abad oleh Belanda. Setelah itu, bangkitlah namanya perjuangan. Perjuangan itu paling banyak datangnya itu adalah orang-orang yang berada di desa. Itu benar loh. Kalau tidak percaya, cari di buku sejarah," ujarnya.

Ia lalu menyampaikan perjuangan para pendahulu untuk memerdekakan Indonesia itu bisa dilanjutkan pada saat ini dengan menjaga persatuan antara para warga desa.

Persatuan dan kesatuan itu, lanjut dia, dapat dijaga salah satunya dengan melakukan musyawarah yang melibatkan masyarakat desa dalam menyelesaikan perbedaan. Megawati menyampaikan hal itu menjadi cara penyelesaian masalah yang diajarkan Pancasila.

"Jadi, kalau desa bersatu, saya setuju. Tolong dipikirkan, kalian berembuk. Itu kearifan lokal. Itu namanya gotong royong. Itu namanya Pancasila, yaitu musyawarah untuk mufakat," ucapnya.

Baca Juga: Merasa Di-bully Media, Megawati: Wartawannya Tidak Kenal Pancasila, Bisa Saya Gugat tapi Kasihan


 




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x