Anies Baswedan Sebut Ada Menko yang Ingin Ubah Konstitusi, Jubir: Ini Bukan tentang Siapanya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru bicara (jubir) Anies Baswedan, Hendri Satrio, menjelaskan soal pernyataan Anies Baswedan yang menuding adanya menteri koordinator (menko) yang ingin mengubah konstitusi.

Hendri mengatakan bahwa esensi dari pernyataan Anies Baswedan adalah bukan soal siapa Menko tersebut, tetapi substansi dalam pernyataan tersebut, yakni soal demokrasi.

“Intinya adalah, perbincangan malam itu membahas tentang bagaimana demokrasi yang harus dijaga. Demokrasi yang harus dijalankan untuk Indonesia,” kata Hendri dalam dialog di Kompas Petang, Sabtu (18/3/2023).

Baca Juga: Akui Kirim SMS Blast Larang Masjid Al Akbar untuk Politik, Bawaslu: TIdak Hanya kepada Anies

“Saat banyak pihak merasa perlu mengetahui siapa Menko-nya, menurut saya bukan itu esensi yang malam itu ingin dibahas,” sambungnya.

Hendri juga menyatakan bahwa Anies Baswedan mencoba mengatakan bahwa pihak-pihak yang tidak berkomitmen dengan prinsip-prinsip demokrasi justru lebih berani berbicara di hadapan publik.

Sementara itu, anggota fraksi PDIP DPR RI, Deddy Sitorus, mengatakan bahwa pernyataan Anies Baswedan soal adanya Menko yang ingin mengubah konstitusi merupakan pernyataan yang jahat.

Bagi Deddy, hal yang lebih berbahaya justru ketika ada pihak yang ingin mengubah konstitusi, tetapi dilakukan di ruang yang tertutup sehingga tak bisa dipertanggungjawabkan.

“Yang berbahaya itu kalau orang melakukannya di ruang-ruang tertutup. Kita tahu banyak kelompok anti-keberagaman, anti Pancasila, itu tersebar luas di republik ini dan menjadi ancaman,” kata Deddy di forum yang sama.

“Daripada mempersoalkan seorang Menko bicara di ruang terbuka yang bisa dipertanggungjawabkan di depan publik, saya itu bukan sesuatu yang mengancam demokrasi,” sambung dia.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Ada Menko yang Ingin Ubah Konstitusi

Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan menuding adanya menko yang ingin mengubah konstitusi saat hadir di acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan KAHMI, Kamis (16/3/2023).

“Kok ada orang yang berada dalam posisi kunci, posisi kunci ini, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak orang yang mau mendukung," ujar Anies.