JAKARTA, KOMPAS.TV. - Center For Strategic And International Studies (CSIS) mengungkapkan ada 60 persen generasi muda akan menjadi pemilih di Pemilu 2024 mendatang. Jumlahnya diprediksi mencapai 114 juta pemilh.
Hal itu diungkap Direktur Eksekutif Center CSIS, Yose Rizal Damuri dalam Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik II: Demokrasi anak muda dan pemilu 2024 yang digelar oleh Center For Strategic And International Studies (CSIS), Selasa (14/3/2023).
Meskipun angkanya tinggi, tetapi menurut Yose, partisipasi ke partai politik sangat kecil, hanya mencapai 1,1 persen.
“Proporsi pemilih muda dengan kelompok 17-38 tahun diprediksi akan mendekati 60 persen atau setara dengan 114 juta pemilih," katanya, Selasa, diikuti KOMPAS.TV secara daring. "Ini sangat besar sekali, ada yang berbeda generasi ini dengan dulu, banyak dari mereka sudah mengenal dengan digital platform."
Baca Juga: Michael Sianipar Blak-blakan Banyak Politisi Muda di Parlemen Takut di Pemilu 2024, Ini Alasannya
Ia juga menyebut, tingkat partisipasi naik merujuk pada jumlah pemilih pada Pemilu 2014 dan 2019.
"Tingkat partisipasi pemilih muda seperti terekam CSIS juga mengalami peningkatan dari 85,9 persen di Pemilu 2014 menjadi 91,3 persen di Pemilu 2019," kata dia.
Hanya sedikit sekali anak muda yang masuk partai politik, 1,1 persen belaka. "Ketertarikan pemilih muda untuk menjadi anggota partai politik ataupun sayap parpol sangat rendah, yaitu hanya mencapai 1,1 persen," kata Yose.
Baca Juga: Emil Dardak soal Suara Jatim Kunci di Pilpres 2024: Ada 41 Juta Penduduk, Pilihan Belum Bulat
Maka dari itu, pihak pemerintah dan parpol diminta untuk terus memberi ruang untuk anak muda.
"Kita masih harus terus mendorong anak muda aktif di dalam politik, untuk penyegaran baru dan tema baru di dalam proses bangsa negara kita," pungkas dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.