JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penganiayaan hingga koma yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap David Ozora (17) menyita perhatian publik, termasuk kriminolog anak, Haniva Hasna.
Haniva menilai aksi beringas ini dikarenakan kurangnya kontrol perilaku dari Mario. Hal itu membuat pemuda yang kini berstatus tersangka tersebut tidak berpikir panjang seakan tak paham konsekuensi dari apa yang diperbuatnya.
Haniva kemudian menyebut, sejatinya terdapat empat hal yang dapat mengontrol perilaku seseorang agar tidak berujung pada tindak kekerasan atau kejahatan.
Pertama, kata Haniva, adalah attachment atau ikatan dengan orang tua maupun orang terdekat.
"Sehingga ketika punya ikatan yang baik, kita akan terkontrol untuk tidak melakukan perbuatan yang jahat, karena kita mengingat bagaimana orang tua kita, pasangan, hingga guru-guru kita," kata Haniva dalam Kompas Petang Kompas TV, Minggu (12/3/2023).
Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Mario Dandy, Kriminolog: Sangat Jelas Ada Beberapa Peran, Utamanya sang Eksekutor
Hal kedua adalah komitmen terhadap cita-cita atau masa depan.
"Karena ketika ini tidak ada, anak mudah sekali melakukan hal-hal yang tidak baik," ucapnya.
Selanjutnya adalah keterlibatan terkait kegiatan positif yang membuat terkungkung secara norma, moral, dan nilai.
"Terakhir adalah kepercayaannya, baik terhadap Tuhan, agama, norma masyarakat maupun hukum," tegas Haniva.
"Ini yang membuat seseorang, baik anak-anak maupun dewasa, menjadi rem ketika mereka akan melakukan sesuatu yang dianggap tidak baik."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.