JAKARTA, KOMPAS.TV - Garuda Indonesia menyatakan penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Yogyakarta serta Bandara Adi Sumarmo, Solo maupun sektor penerbangan lainnya hingga saat ini berlangsung dengan normal, Sabtu (11/3/2023).
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu siang tidak mengganggu penerbangan maskapai nasional itu.
Pihak Garuda Indonesia mengatakan terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui koordinasi intensif bersama dengan stakeholders bandara di wilayah DI Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan berbagai langkah mitigasi dengan senantiasa mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang.
"Garuda Indonesia mengimbau kepada para penumpang untuk kembali memastikan jadwal penerbangannya lewat call center Garuda Indonesia di nomor 021-23519999 dan 0804-1-807-807," jelas Garuda Indonesia dalam keterangan yang diterima Kompas TV, Sabtu.
Baca Juga: Ganjar: Tim BPBD Sudah Diturunkan ke Lokasi Terdampak Erupsi Merapi
Selain itu, penumpang juga diimbau untuk memastikan nomor kontak atau alamat e-mail yang tercantum pada tiket agar dapat dihubungi apabila terjadi perubahan jadwal penerbangan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perubahan jadwal penumpang dapat menghubungi Call Center Garuda Indonesia (24 jam) di nomor 021-2351-9999 dan 0804-1-807-807, www.garuda-indonesia.com dan Twitter @IndonesiaGaruda.
Dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya, Gunung Merapi mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas pada pukul 12.12 WIB menuju arah Kali Bebeng dan Krasak.
Masyarakat yang berada di sekitar jalur awan panas diminta untuk menjauhi daerah bahaya termasuk yang berjarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.
Baca Juga: BNPB Rilis Potensi Bahaya Erupsi Gunung Merapi Capai 7 Km
"Terjadi awan panas guguran di #Merapi tanggal 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak)," tulis BPPTKG, Sabtu, dikutip dari akun Twitter resmi.
BPPTKG mencatat adanya guguran lava sebanyak satu kali dengan jarak luncur sejauh 1.500 meter ke arah barat daya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.