MAGELANG, KOMPAS.TV - Masyarakat di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mulai membersihkan dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023).
Desa yang berjarak kurang lebih 8 kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut diselimuti abu vulkanik lumayan tebal.
Slamet Edi Kuncoro (28), warga Desa Sengi mengatakan warga mulai membersihkan abu vulkanik yang berada di jalan utama karena debunya menyebar ketika dilintasi kendaraan.
"Abu yang berada di jalan mulai disemprot warga. Soalnya kalau kendaraan lewat, abunya terbang ke mana-mana," jelasnya kepada Kompas TV, Sabtu.
Menurut Edi, masyarakat di desa tersebut tidak panik ketika mengetahui Gunung Merapi erupsi. Ia mengatakan masyarakat di wilayahnya masih berkegiatan seperti biasa.
Baca Juga: Kabupaten Sleman Tak Terdampak Hujan Abu Gunung Merapi
"Masyarakat tetap kondusif dan tidak panik, kegiatan seperti biasa, masih ada yang ke sawah mencari rumput, dan lain-lain," jelasnya.
Edi mengatakan masyarakat mulai mengenakan alat hingga pakaian yang dimodifikasi sendiri untuk mengamati wilayahnya yang terkena dampak hujan abu tersebut.
"Sebagian warga ke luar rumah melihat keadaan, ada yang memakai caping, payung, dan (pakaian) plastik," jelasnya.
Terlihat juga beberapa warga yang mulai membagikan masker kepada masyarakat yang melintas.
Edi mengatakan belum ada kabar dari pihak berwenang terkait imbauan untuk mengungsi.
Sementara hujan abu di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Magelang dilaporkan sangat tebal.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi: Daftar Wilayah Magelang yang Terdampak Hujan Abu
Koordinator Relawan Wilayah 3 Merapi Huda Fatah mengatakan abu sampai membuat genteng tak tampak.
"Hujan abu di Krinjing sangat tebal sekali. Genteng tidak tampak lagi, semua (tertutup) abu vulkanik," jelas Huda dalam Breaking News Kompas TV, Sabtu.
Sejumlah warga yang tengah bekerja di ladang akhirnya memutuskan untuk pulang karena hujan abu semakin deras.
Huda meminta masyarakat untuk selalu siaga jika erupsi kembali dan menyebabkan hujan abu.
"Selalu pakai masker yang sudah dibagikan, selalu siaga, dan mendengarkan informasi dari aparat setempat, baik dari pak lurah atau dari bapak kadus," jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.