JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Disaster Victim Identification (DVI) mengungkapkan jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2023) cukup sulit diidentifikasi karena kondisi luka bakar yang parah.
"Karena dalam posisi hangus, itu kendalanya di situ. Beberapa (jenazah) sidik jari ada yang masih (bisa diperiksa)," kata Kepala Biro Dokter Kepolisian (Karodokpol) Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023) dilansir dari Tribunnews.
Sembilan dari 15 jenazah mengalami luka bakar tingkat 2 dan 3. Luka bakar tingkat 2 memengaruhi lapisan luar kulit hingga dermis, sedangkan tingkat 3 merupakan luka bakar yang mengenai seluruh lapisan epidermis, dermis, dan jaringan yang lebih dalam lagi (jaringan lemak).
Sementara itu enam lainnya mengalami luka bakar yang parah. Untuk mengenali enam jenazah ini, tim DVI Polri perlu pencocokan data DNA dan peta gigi geligi.
"Jadi kami ambil DNA. Kemarin kita ambil sampel DNA hari Sabtu (4/3). Biasanya proses (identifikasi DNA) satu minggu, mudah-mudahan bisa percepat," kata Nyoman.
Ia pun menegaskan, pihaknya akan bekerja dengan mengutamakan ketelitian daripada kecepatan.
Baca Juga: Tiga Jenazah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil Teridentifikasi, Ini Datanya
Selain kondisi jenazah, kurangnya data pembanding antemortem dari pihak keluarga yang belum lengkap untuk proses identifikasi turut menjadi kendala proses identifikasi tim DVI.
Nyoman menyatakan, baru ada 14 anggota keluarga yang memberikan data pembanding. Padahal ada 15 kantong jenazah yang ditemukan oleh tim DVI Polri.
"Kesulitan kita baru 14 disampaikan (data), padahal jenazah 15," ujarnya.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.