JAKARTA, KOMPAS.TV - Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara menyebabkan tidak kurang dari 10 korban meninggal dunia, puluhan lainnya terluka dan lebih dari 200 warga mengungsi.
Kebakakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Pada Sabtu (4/3) dini hari tadi, api akhirnya berhasil dipadamkan setelah usaha yang dilakukan lebih kurang enam jam.
Pihak Pemadam Kebakaran mengaku sempat mengalami kendala dalam memadamkan api.
Baca Juga: Sejarah Depo Pertamina Plumpang: Terminal BBM Terpenting di Indonesia, Pernah Kebakaran pada 2009
Salah satunya adalah sulitnya untuk mendapatkan air.
“Untuk kesulitan ternyata sumber air, karena untuk yang di Plumpang pun sumber air relatif jauh,” kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara, Rahmat T dilansir dari Kompas.com.
“Jadi kita harus menangkal unit ke unit, itu bersambung secara relay. Itu salah satu kendala awal kenapa kami agak lambat,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa akas menuju titik kobaran api begitu sangat sempit karena dikelilingi pemukiman padat penduduk.
Baca Juga: Heroik! Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Berhasil Dipadamkan 250 Petugas Pemadam Kebakaran
Rahmat mengatakan pihak damkar harus membuat manuver untuk mengatur rangkaian sumber api, karena akses jalan yang sempit.
Sementara itu, pihak Damkar memastikan obyek yang terbakar di area Depo Pertamina adalah pipa yang menuju ke area tangki.
“kalau depo 1,5 jam lalu sudah bisa dipadamkan dan sedang didinginkan , yaitu pipa tangki,” ujar Perwira Piket Sudin Gulkartam Jakarta Utara, Idrisman kepada jurnalis Kompas TV, Sabtu dini hari tadi.
Namun, ia menegaskan penyebab kebakaran saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
Sumber : Kompas.com/Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.