JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam survei periodik Litbang Kompas yang dilaksanakan 25 Januari-4 Februari 2023, selain mengukur tingkat popularitas, baik pengenalan maupun kesukaan masyarakat terhadap semua sosok yang berpotensi menjadi capres 2024, juga mengukur potensial loyalis.
Apabila seorang calon mempunyai potensial loyalis yang besar, boleh dikatakan tokoh ini memiliki modal dasar yang cukup kuat dan tinggal mengonversinya menjadi elektabilitas.
Dikutip dari Kompas.id, Jumat (3/3/2023), untuk potensial loyalis, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memimpin dengan pemilih potensial loyalis sebesar 23,5 persen. Jika elektabilitas Prabowo saat ini 18,1 persen, berarti ia belum berhasil mengonversi seluruh pemilih potensial loyalisnya menjadi elektabilitas.
Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas: Gen Z Tak Mau Golput di Pemilu 2024
Tokoh dengan kondisi yang mirip dengan Prabowo adalah Anies Baswedan. Pemilih potensial Anies diperkirakan sekitar 16,1 persen, padahal elektabilitasnya berada di kisaran 13,1 persen. Elektabilitas Anies menurun dibandingkan dengan Oktober 2022, yang mencapai 16,5 persen.
Angka yang diperoleh Anies ini memungkinkan untuk dicapai kembali karena pemilih potensial loyalisnya juga sudah mencapai 16 persen.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami situasi berbeda. Saat ini elektabilitas Ganjar 25,3 persen, sedangkan potensial loyalisnya 18,6 persen. Padahal, ruang gerak Ganjar masih terbatas dan belum ada kepastian juga dia bakal menjadi calon presiden. Inilah yang membuat peningkatan elektabilitas Ganjar berjalan lambat.
"Dari elaborasi hasil survei, juga dapat dilihat pemilih yang belum mengenal Ganjar masih cukup besar dibandingkan dengan tokoh papan atas lainnya. Potensi Ganjar untuk meraih elektabilitas lebih tinggi pun masih terbuka lebar," begitu paparan Litbang Kompas .
Level loyalitas yang dihasilkan setidaknya dapat dikategorikan dalam lima tingkatan. Pertama, pada tingkatan yang paling tinggi, pemilih mengenal dengan baik dan menyukai tokoh (potensial loyalis). Di level kedua, pemilih sekadar tahu, tetapi menyukai tokoh (potensial tambahan).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas soal Pilihan Capres Gen Z: Ganjar 28,8%, Prabowo 20,6%, Ridwan Kamil 9,1%
Ketiga, pemilih yang pernah mendengar dan bersikap netral terhadap tokoh (netral). Keempat pemilih yang tidak mengenal tokoh (tidak tahu), dan kelima adalah pemilih yang mengenal dan menyatakan tidak suka kepada tokoh (resistan).
Sumber : Kompas TV, Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.