JAKARTA, KOMPAS.TV - PDI Perjuangan menyambut baik survei Litbang Kompas Januari 2023 yang dirilis pada hari ini, Selasa (21/2/2023). Selain itu, mereka juga menyebut, hasil itu tak lepas dari kader partai yang terus bergerak di akar rumput.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, yang menilai kenaikan elektabilitas partainya yang menjadi tertinggi di Survei Litbang Kompas terbaru lantaran sebagai parpol, pihaknya terus bergerak, bukan sekadar manuver.
Menurut Hasto, kerja di tengah rakyat ini jauh lebih penting daripada semata mengejar elektabilitas semata untuk Pilpres 2024.
Ia menyebut, bagi PDI, kerja di bawah adalah komitmen dan kultur partai. Sebab, gerakan itu akan menjadi alami, sistemik, dan buah kesadaran ideologi yang ditanamkan partai.
“Karena itu, partai terus bergerak memperkuat akar rumput," katanya Senin (20/2/2023) dilansir kompas.id
"Bukan seperti yang lain sibuk membahas pilpres dan manuvernya yang lebih elitis,” sambung Hasto.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Golkar Kalahkan Demokrat, Ada Pergeseran Suara Pemilih Anies
Sebagai partai pengusung pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kata Hasto, PDIP juga terus mengawal semua program pemerintah.
Adapun dalam Survei Litbang Kompas Bertajuk Survei Kepemimpinan Nasional itu disebutkan, PDP kembali menempati posisi teratas dengan elektabilitas 22,9 persen atau naik 1,8 persen dibandingkan dengan survei Oktober 2022.
Peringkat kedua juga masih ditempati Partai Gerindra meski elektabilitasnya menurun 1,9 persen menjadi 14,3 persen.
Baca Juga: NasDem kepada PDIP: Perbedaan Pilihan Capres Tak Boleh Jadi Penghalang Silaturahmi
Selain itu, Survei Litbang Kompas juga menyebut, meningkatnya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi dan Maruf Amin yang mengacu survei terbaru naik 7,2 persen dari survei Oktober 2022 menjadi 69,3 persen dinilainya memengaruhi elektabilitas PDIP.
Survei terbaru ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dan diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023.
Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ± 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Sumber : Kompas TV/kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.