JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah sedang menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Turki.
Presiden Joko Widodo menyatakan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sedang berkoordinasi dalam mempersiapkan bantuan untuk korban gempa Turki.
Bantuan yang akan dikirim bukan sebatas buat warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Turki, tetapi juga untuk warga Turki terdampak gempa.
"Sedang disiapkan bantuannya dan segera dikirim secepatnya. Ini tadi pagi masih mencari pesawat," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 5.000 Jiwa, 6.000 Gedung Runtuh di Turki, Pencarian Berlanjut
Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi (6/2) waktu setempat, berdampak parah dan menelan ribuan korban jiwa.
Pakar geologi menyebut gempa besar dengan hiposentrum dangkal seperti yang terjadi di Turki-Suriah umumnya berepisentrum di lautan.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa M 7,8 ini berepisentrum di daratan, dekat Kota Gaziantep, tenggara Turki. Hiposentrum atau titik kedalaman gempanya hanya sekitar 18 kilometer.
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyatakan angka kematian di Turki telah melampaui 3.400 jiwa, sedangkan korban luka sejauh ini sekitar 21.000 orang, seperti dilaporkan Associated Press.
Baca Juga: Detik-detik Bangunan Roboh Saat Gempa di Turki dan Suriah, Korban Jiwa Tembus 2.500
Sementara di Suriah, di wilayah yang dikuasai pemerintah, korban jiwa melebihi 800 orang dan luka mencapai lebih dari 1.400 orang.
Di wilayah yang dikuasai pemberontak, korban jiwa dilaporkan mencapai sedikitnya 790 orang dan korban luka lebih dari 2.000 orang.
Adapun WNI yang menjadi korban gempa Turki mencapai 10 orang. Empat dari 10 WNI mengalami luka dan telah mendapat perawatan di rumah sakit, sedangkan enam WNI lainnya sedang dalam proses evakuasi.
Selain itu, terdapat lima WNI di Turki hilang kontak atau belum bisa dihubungi sejak gempa melanda Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Anggap Turki 'Saudara' karena Jasa di Perang Korea, Seoul Kirim Regu Penyelamat ke Wilayah Gempa
Kelima WNI yang masih hilang kontak tersebut di antaranya seorang ibu dan dua anaknya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.