JAKARTA, KOMPAS TV - Utusan Anies Baswedan di Tim Kecil Koalisi Perubahan, Sudirman Said menyatakan Anies Baswedan tak pernah melakukan perjanjian politik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Namun, kata dia, Prabowo dulu memang sempat menawarkan ke Anies untuk bersedia maju sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Surat Perjanjian Prabowo kepada Anies Baswedan dan Dirinya sejak 2016
"Saya tidak mendengar ada perjanjian (Prabowo-Anies soal pilpres), yang ada perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi, itu saya tahu. Yang ada adalah, saya ini (sempat) membantu Pak Prabowo, ikut membicarakan kepada Pak Anies kemungkinan Pak Anies bersedia menjadi cawapres atau tidak,” kata Sudirman seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (31/1/2023).
Kala itu, Sudirman mengaku berulang kali menanyakan sikap Anies soal tawaran Prabowo untuk menjadi cawapres. Anies pun menolak tawaran dari mantan Pangkostrad tersebut.
“Itu sudah ditunaikan. Jadi, saya tidak tahu perjanjian yang dimaksud Pak Sandi, mudah-mudahan beliau salah,” kata Sudirman Said.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengungkapkan surat perjanjian antara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan dan dirinya.
Menurut Sandi, surat perjanjian yang ia tandatangani bersama Anies Baswedan tersebut berkaitan dengan pemilihan umum gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
"Itu terkait dengan Pilgub 2017, malam itu kami tandatangani sebelum kami mendaftar ke KPUD waktu itu tahun 2016 September," ujar Sandi, Senin (30/1/2023) sebagaimana dilaporkan oleh jurnalis Kompas TV, Cindy Permadi dan Anggi.
"Itu nanti isi-isinya tentunya secara lebih etis disampaikan oleh teman-teman yang memegang copy-nya, saya sendiri enggak megang copy-nya," ucap dia.
Baca Juga: Akhiri Spekulasi, PKS Umumkan Dukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024
Sandi menegaskan, surat yang ia tandatangani bersama Prabowo dan Anies itu ditulis tangan sendiri oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon. Menurut dia, saat ini surat tersebut disimpan oleh Sufmi Dasco Ahmad.
"Pada saat itu yang nge-drop dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setahu saya sekarang dipegang oleh Pak Dasco," kata Sandiaga Uno.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.