JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya masih terus melakukan pengembangan terkait kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Eki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihak penyidik kali ini menelusuri aset (asset tracing) milik para tersangka pembunuhan berantai tersebut.
Baca Juga: Terungkap, Wowon Bunuh Anaknya yang Masih 2 Tahun karena Bagian dari Ritual agar Bisa Lebih Sukses
“Ini akan terlihat. Jadi, ini dilakukan juga secara teknis, prosedur dan scientific, ilmiahnya tentu akan ada catatan buku rekening,” kata Trunoyudo saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Trunoyudo menjelaskan, dari penelusuran tersebut, nantinya akan terlihat bukti-bukti aliran dana mulai dari transaksi uang, sejak kapan para korban mulai mengirimkan uang dalam jumlah tertentu ke pelaku, hingga berapa banyak jumlah korban penipuan.
"Ini tentu proses penyelidikan masih belum selesai, sehingga nanti keakuratannya bisa dipertanggungjawabkan," ucap Trunoyudo.
Namun demikian, Trunoyudo belum bisa menjabarkan mengenai berapa jumlah uang yang dikirimkan kepada tersangka Wowon.
"Sudah terdata, tapi masih dalam pendalaman penyidik. Kita tunggu hasilnya," ujar Trunoyudo.
Baca Juga: Polisi Cari Kemungkinan TKW Selain Siti yang Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah mengungkapkan ada 11 tenaga kerja wanita (TKW) atau TKW yang menjadi korban para tersangka pembunuhan berantai di Bekasi, Garut dan Cianjur, yakni Wowon, Duloh, dan Dede.
Dari 11 korban tersebut, tiga orang di antaranya bersedia dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Kemudian, empat korban masih berada di luar negeri. Sedangkan sisanya masih dalam pencarian penyidik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.