JAKARTA, KOMPAS.TV - Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD buka suara terkait video viral dengan narasi seorang pria mengganti pelat dinas TNI saat hendak mengisi BBM jenis pertalite.
Untuk diketahui, Video tersebut menjadi sorotan warganet. lantaran, kendaraan dinas dilarang memakai BBM bersubsidi.
Adapun salah satu yang mengunggah terkait video tersebut adalah akun Instagram @majeliskopi08, Senin (23/1/2023).
Berdasarkan unggahannya, kejadian tersebut terjadi di SPBU Rest Area Sebelum Exit Tol Jatiwaringin Jakarta Timur, Senin kemarin.
"Smoga pak Panglima bisa ngliat hal ini. Jd org ini minta diisi pertalite tp ditolak krn mbl dinas. Kejadian tgl 16/01/2023 di SPBU restart area sebelum keluar tol Jatiwaringin," demikian keterangan dalam video yang diunggah tersebut.
Terkait hal ini, pihak TNI melalui Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD, menegaskan permasalahan tersebut sudah selesai.
Berdasarkan penjelasannya, kendaraan dengan pelat dinas TNI itu adalah milik purnawirawan TNI di (Pussenkav).
"Nomor plat dinas TNI AD dengan Nomor registrasi 90186-32 Merk Suzuki Jeep warna Hijau Metalik Tua dengan plat teregister di Samsat Nomor D 1585 XGR yang viral tersebut adalah milik dari Mayjen TNI (Purn) Mindarto," demikian penjelasan Pussenkav, di kanal Youtube Pussenkav TNI AD, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga: Kades di Grobogan Viral usai Sebut Nama Jokowi dalam Candaan, Ngaku Kaget Video Dipotong
Plat nomor tersebut diterbitkan saat yang bersangkutan masih berdinas aktif di Pussenkav sebagai Pamen Ahli. Adapun terakhir kali plat tersebut diperpanjang pada 7 Juli 2020 dan masa berlaku nomor tersebut sudah habis sejak Juli tahun 2021.
"(Pelat nomor) tidak lagi diperpanjang karena yang bersangkutan telah memasuki masa pensiun," jelasnya.
Sementara terkait pria yang terekam di video viral tersebut, Pussenkav menyebut dia adalah anak dari Mayjen TNI (Purn) Mindarto bernama Yonatan Wiliam Pascalis.
Yonatan yang kini sudah berada di Australia untuk melanjutkan pendidikan, ini saat dikonfirmasi tidak menyadari saat menggunakan kendaraan tersebut ternyata terpasang plat dinas militer milik orang tuanya.
"Serta (Yonathan) tidak memahami tentang aturan maupun mekanisme bahwa kendaraan plat dinas TNI tidak diperbolehkan untuk mengisi BBM bersubsidi di SPBU.
"Karena hal tersebut yang berssngkutan berinisiatif mengganti plat dinas dengan plat hitam yang ada di dalam kendaraan tersebut," ujar Pussenkav.
Terkait kesalahpahaman atas perbuatan yang telah dilakukan tersebut, Yonatan Wiliam Pascalis juga telah menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada institusi TNI khususnya bagi TNI AD melalui sebuah video singkat.
Saat ini pelat dinas tersebut sudah ditarik langsung oleh Kasubditpamlatter Sdirum Pussenkav Kolonel Kav Harri Purnomo dan diserahkan ke Pomdam III/Siliwangi.
Baca Juga: Jelang Imlek, TNI - Polri dan Ormas Bersih - Bersih Klenteng
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.