JAKARTA, KOMPAS.TV - Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Josias Simon, mencium aroma pesugihan dalam kasus serial killer pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Muhammad Dede Solehudin.
Simon menjelaskan, kemungkinan adanya dugaan hubungan antara kasus pembunuhan berantai itu dengan pesugihan atau kegiatan supranatural yang dilakukan tersangka Wowon.
Baca Juga: Ternyata Wowon Targetkan Bunuh Tetangga, Polisi: Untuk Buang Sial Usai Bunuh Keluarganya di Bekasi
Simon menuturkan hal itu terlihat dari adanya upaya penggalangan dana dari usaha supranatural yang dilakukan Wowon seperti mengaku bisa menggandakan uang.
Terlebih lagi, kata Simon, hal tersebut diperkuat dengan adanya korban jiwa yang berasal dari keluarganya sendiri.
“Pertanyaan yang agak mengganggu itu kenapa semua (keluarganya), baik orang besar sampai anaknya yang masih kecil usia dua tahun, juga turut dibunuh?” kata Simon saat dihubungi pada Senin (23/1/2023).
Simon menambahkan, jika memang benar ada unsur ke arah pesugihan atau kegiatan supranatural, biasanya keluarga yang menjadi korban pembunuhan diberikan sebagai tumbal atau persembahan.
“Apakah ini menjadi bagian dari (pesugihan) itu dalam rangka memperkaya diri sendiri,” ujar Simon.
Baca Juga: Misteri Temuan Lubang Sedalam 2 Meter di Kamar Rumah Wowon Pembunuh Berantai di Cianjur
Karena itu, kata dia, pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan adanya dugaan pesugihan dalam kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan tersebut.
“Jadi, harus ditelusuri pihak kepolisian juga model-model kejahatan seperti itu, siapa yang akan dijadikan tumbal atau persembahan dalam rangka kegiatan supranaturalnya dia (Wowon),” ucapnya.
Lebih lanjut, Simon menambahkan, bukan tidak mungkin pengakuan Wowon yang bisa menggandakan uang kepada para korbannya hanyalah alibi.
Padahal, kata dia, sebetulnya Wowon mendekati para korbannya dengan iming-iming janji keuntungan dari hasil menggandakan uang agar bisa menjadikan mereka sebagai tumbal dari pesugihannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.