JAKARTA, KOMPAS.TV - Orang tua Malika Anastasya (6), korban penculikan, sangat berterima kasih kepada para dokter yang merawat anaknya di RS Polri Kramat Jati.
Onih, ibunda Malika, mengaku kondisi anaknya berangsur membaik. Hal ini disebut Onih lantaran tim dokter rutin merawat dan memantau perkembangan kesehatan Malika.
Menurut Onih, biasanya pemeriksaan pasien yang dirawat, dilakukan tiga kali sehari. Namun, untuk Malika, pemeriksaan bisa dilakukan sampai lima kali sehari.
"Jadi diperiksanya sembari bermain, ajak bermain Malika. Biar psikisnya lebih kuat lagi," ujar Onih di program Rosi episode "Malika Akhirnya Pulang" di KOMPAS TV, Kamis (5/1/2023).
Baca Juga: Hampir Sebulan Diculik, Malika Bocah Korban Penculikan di Jakarta Pusat Ditemukan di Ciledug
Onih menjelaskan, saat awal perawatan, ada perbedaan psikis yang dialami Malika. Saat pertama kali ditemukan, Malika menangis histeris dan tidak bisa tidur nyenyak.
Biasanya, terang Onih, anak perempuannya itu tidur pada jam 20.30 atau 21.00 WIB. Namun setelah tragedi penculikan, Malika tampak gelisah dan butuh waktu lebih lama untuk terlelap.
"Biasa saya bilang sudah tidur, dia langsung tidur, tapi dia bilang 'aku enggak mau tidur'. Dia bilang 'tidak mau tidur, takut ditinggal' saya lagi," ujar Onih.
Agar waktu istirahat Malika kembali normal, Onih membuka pembicaraan ringan. Pada momen ini, Onih mengungkap, Malika menceritakan dirinya dipekerjakan oleh pelaku penculikan, Iwan Sumarno.
Baca Juga: Terungkap Pengakuan Malika Saat Diculik: Dipukul, Ditendang, Diminta Anggap Pelaku Jadi Bapak
Malika diminta untuk memulung dan setiap hari dibawa berjalan.
"Dia cerita kesehariannya itu muter-muter mulung, kerja terus sampai kaki pegal. Dia minta dipijat. Setelah dipijat, dia mulai tidur," ujar Onih.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.