JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menegaskan komitmen untuk terus bersama Presiden Jokowi hingga masa jabatannya berakhir di 2024.
Seperti yang diketahui, hubungan PDIP dan Nasdem memanas setelah Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta menteri yang berasal dari Nasdem untuk mundur secara gentle.
Namun, Nasdem yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres di 2024 menilai apa yang diucapkan Djarot tersebut tidak tepat karena masalah menteri adalah hak prerogatif presiden.
Namun, menurut politikus PDI-P Riezky Aprilia, tidak hanya presiden saja yang bisa mengevaluasi kinerja menteri, tetapi juga DPR.
"Prinsipnya, salah satu fungsi dari DPR adalah fungsi pengawasan, fungsi legislasi dan fungsi anggaran. Oleh karena itu, beberapa menteri yang menjadi mitra kami, itu pasti perlu dievaluasi," kata Riezky dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Kamis (5/1/2023).
"Saya mengapresiasi tadi yang disampaikan Pak Hermawi, akan tetapi prinsipnya, user adalah presiden, tapi dalam pengawasan kami," imbuhnya.
Baca Juga: Djarot ke Menteri dari NasDem: Kalau Memang Gentle Lebih Baik Mengundurkan Diri
Menanggapi hal tersebut, Wasekjen Nasdem Hermawi Taslim mengatakan, jika menteri adalah mitra kerja, seharusnya evaluasi yang disampaikan adalah hasil bersama, bukan perorangan.
"Mitra kerja itu kan, evaluasinya hasil bersama-sama. Tidak bisa hasil evaluasi satu orang, diomongkan ke publik. Komisi itu kan gabungan dari fraksi-fraksi," tutur Hermawi.
Hermawi juga menilai, pembicaraan soal kinerja menteri mempunyai tendensi tidak murni karena yang disasar hanya orang-orang itu saja.
"Yang kedua, ini kan yang menjadi pertanyaan kita, kok yang bicara itu-itu saja? Orangnya yang disasar itu-itu saja? Jadi maksud saya, ini tendensi sudah tidak murni. Patut diduga sudah tidak murni," cetusnya.
Meski begitu, Hermawi tetap menegaskan komitmen untuk terus bersama Jokowi hingga 2024.
Ia juga yakin, Presiden tidak akan terpengaruh dengan omongan-omongan dari luar soal reshuffle kabinet.
Baca Juga: Johnny G Plate Jawab Djarot soal Desakan Mundur Menteri Nasdem: Banyak Politisi Merasa Presiden
"Tapi ini tidak mengganggu konsentrasi kami, kami akan terus bekerja karena kami berkomitmen dengan Jokowi," lanjutnya.
"Dan kita berharap, tidak ada yang melakukan pressure-pressure karena Jokowi adalah seorang negarawan. Dia tidak akan bisa dipengaruhi secara sepihak."
"Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada reshuffle yang dilakukan karena permintaan-permintaan personal. Reshuffle itu kan selalu melalui pertimbangan-pertimbangan yang komprehensif, termasuk dari KSP (Kantor Staf Presiden, -red), atau peristiwa dadakan misalnya OTT (Operasi Tangkap Tangan, -red)."
Nasdem sendiri juga tak mempermasalahkan apabila ada reshuffle kabinet, asal dilakukan secara objektif dan sesuai nilai dari kinerja.
"Kita sudah terbiasa menghadapi reshuffle dan bagi kita, itu tidak apa-apa. Selama itu dilakukan dengan objektif dan evaluasi dengan nilai yang pasti."
"Yang kita agak keberatan ini adalah kebisingan-kebisingan yang kita merasa, ini sengaja diciptakan, kok yang disasar itu-itu saja," ucap Hermawi.
Baca Juga: Pengamat: Rencana Reshuffle Kabinet Jokowi Cenderung Politis karena NasDem Usung Anies
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.