JAKARTA, KOMPAS.TV – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan memberikan perawatan terbaik kepada Malika alias MA (6) anak korban penculikan seorang pemulung di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Selasa (3/12/2022).
Dedi menyebutkan, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan kepada rumah sakit untuk memberikan perawatan terbaik kepada anak tersebut.
“Seluruh biaya perawatan ditanggung Polri. Perintah Pak Kapolri langsung dirawat sampai sembuh fisik dan psikisnya,” jelasnya.
Sejak ditemukan, MA yang menjadi korban penculikan seorang residivis bernama Iwan Sumarno alias Jacky alias Herman (42) langsung menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jjati.
“Langsung ditangani Rumah Sakit Bhayangkara untuk diberi 'trauma healing', perawatan fisik, dan psikis sampai sembuh,” katanya.
Baca Juga: Penculik Malika Terancam Pasal Berlapis jika Terbukti Eksploitasi
Setelah menjalani perawatan secara fisik, psikis, serta dinyatakan oleh tim dokter normal dan pulih, maka rumah sakit segera memulangkan anak kepada pihak keluarga.
Menurut Dedi, kondisi MA secara umum stabil, namun memerlukan perawatan dan pemulihan terlebih dahulu sebelum dikembalikan kepada orang tuanya.
“Setelah nanti diasesmen tim dokter, layak, dan sehat, maka bisa dikembalikan ke orang tua nanti dikoordinasikan serta dikomunikasikan dengan orang tuanya,” ujar Kadiv Humas.
Malika Ditemukan dalam kondisi lemah
Adapun Kepala Pusat Dokter Kesehatan (Kapusdokes) Polri Irjen Pol. Asep Hendradiana mengatakan, Malika diantar Polres Jakarta Pusat pada Senin (2/1) pukul 00.30 WIB saat ditemukan kondisinya tampak lemah, tapi secara umum jika ditanya tampak kooperatif.
Hasil pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Malika dinyatakan sempat ada perlakuan kekerasan fisik seperti dipukul pelaku penculikan. Untuk memulihkan kondisinya Polri mengerahkan dokter spesialis anak, dokter psikiater forensik, dan pendamping.
"Secara umum ananda M ini dalam keadaan sehat, kooperatif, dan bisa berinteraksi baik dengan keluarga, dokter maupun perawat yang merawatnya," terang Irjen Asep.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.