JAKARTA, KOMPAS.TV - Melalui rilis akhir tahun di Markas Besar (Mabes) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf kepada masyarakat atas tiga kasus besar yang melibatkan jajarannya.
Hal ini disampaikan Listyo Sigit saat paparan Rilis Akhir Tahun Polri di Mabes Polri, Sabtu (31/12/2022).
Pertama, jenderal bintang empat itu meminta maaf atas kasus penembakan yang menyebabkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas dimana kasus ini melibatkan petinggi Polri, eks Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Keamanan (Propam) Polri Ferdy Sambo.
Kedua, Kapolri minta maaf atas tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan Malang yang menyeret satu personil Polda Jawa Timur dan dua personil Polres Malang sebagai tersangka.
Ketiga, Jenderal Listyo Sigit kembali meminta maaf atas kasus peredaran narkoba yang melibatkan mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat, Teddy Minahasa.
"Saya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, terhadap kinerja dan prilaku, serta perkataan dari anggota kami yang mungkin tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” ujar Kapolri, dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Kapolri: Jumlah Kejahatan di Indonesia Tahun 2022 Naik 7,3 Persen, Ada Lebih dari 276 Ribu Perkara
Ia menyebut, kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo menjadi pukulan telak bagi kepolisian. Akan tetapi, kata dia, jajarannya telah berupaya menangani perkara tersebut secara objektif dan adil.
“Teman-teman yang mengikuti bahwa peristiwa Duren Tiga saat ini semuanya sudah masuk ke persidangan,” ucap Kapolri.
Menurutnya, baik kasus pembunuhan berencana atau Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) maupun pembunuhan (Pasal 338 KUHP) telah didakwakan kepada lima terdakwa, yakni Ferdy Sambo (FS), Putri Candrawathi (PC), Richard Eliezer (RE) alias Bharada E, Ricky Rizal (RR), dan Kuat Ma'ruf (KM).
“Baik kasus (Pasal) 340 atau 338, lima orang saudara FS, PC, RE, RR dan KM saat ini sedang bersidang dan tujuh orang sebagai tersangka obstruction of justice juga sudah disidangkan,” papar Listyo Sigit.
Baca Juga: Terungkap! Ferdy Sambo Cabut Gugatan ke Jokowi dan Kapolri karena Ngaku Cinta Institusi Polri
Kemudian soal kasus narkoba yang melibatkan Teddy Minahasa, lanjut Kapolri, pihaknya telah menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka, selain lima tersangka lain.
“Ini juga sebagai bentuk komitmen kami untuk menerapkan zero toleran terhadap kasus narkoba,” ucap dia.
Soal Tragedi Kanjuruhan, mantan Kabareskrim itu menegaskan bahwa berkas perkara lima orang tersangka telah dinyatakan lengkap atau P21. Satu tersangka, kata dia, saat ini sedang dalam proses melengkapi berkas.
“Kemudian 20 personil saat ini kita proses dugaan kode etik, ada juga kita proses terkait pidana,” ungkapnya.
Baca Juga: Kapolda Jatim Pastikan Kasus Kanjuruhan Masih Berlanjut, Polisi akan Lengkapi Berkas Perkara
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.