Covid-19 di Jepang Tembus 1 Juta dalam Sepekan, Indonesia Tempati Urutan ke-28 Dunia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, Wiku Adisasmito, menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan kasus di seluruh dunia.

Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang ia miliki, terjadi penambahan kasus mingguan Covid-19 di dunia.

"Jepang menjadi peringkat pertama dengan 1.154.891 kasus, kemudian dua dibawahnya terdapat Korea Selatan (469.685 kasus) dan Prancis (259.852 kasus)," kata Wiku kepada KOMPAS.TV, Selasa (27/12/2022).

"Sedangkan jauh untuk China saat ini menempati posisi ke-17 sebanyak 22.393 kasus," ujarnya.

Terakhir, kata dia, kasus di Indonesia yang terkendali saat ini menempati posisi ke-28 di dunia, yakni sebanyak 6.186 kasus dalam seminggu terakhir. 

"Pada prinsipnya, pemerintah terus memonitor perkembangan kasus dan varian yang ada di dunia dan siap melakukan penyesuaian kebijakan apabila diperlukan," jelasnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, China Justru akan Hapus Karantina dan Buka Perbatasan pada Januari 2023

Ia juga mengimbau masyarakat terus melakukan aktivitas sosial-ekonomi seperti biasa dengan prinsip kewaspadaan dan kehati-hatian, di tengah aktivitas yang telah kembali normal.

"Seminimal mungkin tetap menggunakan masker dan rajin mencuci tangan," terangnya.

Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kasus Covid-19 kembali melonjak di sejumlah negara Asia, di antaranya Jepang dan China.

Jepang melaporkan jumlah kematian tertinggi harian akibat virus Corona pada Jumat (23/12/2022) yang mencapai 371 jiwa.

Sejak Januari 2022 hingga saat ini, jumlah kematian akibat Covid-19 di Jepang mencapai lebih dari 36.600 jiwa. Sehingga, rata-rata harian orang meninggal di Jepang akibat virus SARS-Cov-2 itu mencapai sekitar seratus orang per hari.

Baca Juga: 371 Orang Meninggal dalam Sehari akibat Covid-19 di Jepang Usai Masuki Gelombang ke-8

Di sisi lain, menurut laporan Associated Press, Minggu (25/12/2022), pasien Covid-19 di Tiongkok juga meningkat.

Sejak pembatasan dilonggarkan secara nasional pada 7 Desember, pemerintah China melaporkan tujuh kematian baru terkait Covid-19. Angka kematian resmi terkait Covid-19 di China sejak awal pandemi adalah 5.241 kasus.

Akan tetapi, pencatatan resmi China disebut berbagai pihak tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. China sendiri mengakui hanya menghitung kematian akibat pneumonia atau gagal napas pada pasien Covid-19, tidak seperti kebanyakan negara lain dan panduan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).