JAKARTA, KOMPAS.TV - Jenderal Andika Perkasa menjawab beberapa pertanyaan terkait rencana selanjutnya sesudah menyerahkan jabatan Panglima TNI kepada Laksamana Yudo Margono, Selasa (20/12/2022).
Diketahui Andika Perkasa resmi pensiun dari TNI pada 1 Januari 2023 mendatang. Kepada awak media, ia menjawab akan kembali bertemu dengan masyarakat meski tidak gamblang apa yang dimaksud.
"Saya pensiun nanti mulai 1 Januari 2023, walaupun sekarang serah terima, tapi sesuai dengan peraturan yang berlaku baru 1 Januari. Apa yang saya lakukan? Ya nanti saja setelah saya pensiun, kita ketemu lagi," ungkap Andika di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa.
Ia mengaku merasa lega usai menyerahkan jabatannya Panglima TNI kepada Yudo Margono. Hal tersebut juga berarti merampungkan tugas dinasnya di TNI.
Baca Juga: Hari ini, Sertijab Panglima TNI dari Andika ke Yudo Dilaksanakan di Markas Besar TNI Cilangkap
"Perasaan saya, saya merasa lega. Saya menyudahi dinas aktif saya di TNI sejauh saya berusaha, penilaian itu bukan punya saya," ujar Andika.
Ditanya terkait rencana karier politik ke depan termasuk ditawari jabatan sebagai menteri, Andika hanya menjawab singkat.
"Ah, nanti saja, nanti saja," tuturnya dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Diberitakan sebelumnya, elektabilitas Andika Perkasa layak diperhitungkan jika menilik dari sejumlah lembaga survei.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago berpendapat bila Andika ditarik jadi menteri bukan tak mungkin elektabilitasnya bisa menggeser nama bakal cawapres kawakan seperti Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawansa dan Ridwan Kamil.
"Saya melihat beliau layak menjadi cawapres apakah Ganjar maupun cawapres Anies. Karena beliau termasuk yang terpotret bagus di hasil temuan Voxpol cawapres ideal," kata Pangi kepada KOMPAS.TV, Jumat (25/11/2022).
Baca Juga: Proses Sertijab Panglima TNI dari Andika Perkasa ke Yudo Margono..
Ia menyebut, panggung sebagai menteri nanti bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan magnet elektoralnya. Terlebih, bila kinerjanya bagus, otomatis elektabilitas menjadi bonus dari ikhtiar kinerjanya.
"Panglima TNI saya cermati mereka punya bakat politik. Bahkan beliau pernah masuk nominasi bakal capres dari Nasdem, itu artinya beliau punya kans untuk menjadi capres maupun cawapres, berpeluang menjadi kuda hitam yang dipersiapkan Jokowi," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.