JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyebab gempa bumi di Bali pada Selasa (13/12/2022) petang disebut akibat aktivitas Sesar Naik Flores, demikian menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Hal itu disampaikan oleh Daryono selaku Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG melalui Twitter.
Menurut dia, "memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores."
Hingga pukul 18.30 WIB, BMKG mencatat total 21 gempa susulan, tetapi Daryono menegaskan, "hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami."
Baca Juga: BMKG: Gempa Terbaru M5,0 Guncang Karangasem Bali, Waspada Gempa Susulan!
Sebelumnya diwartakan, hari ini terjadi beberapa kali gempa di Karangasem, Bali sejak petang sekitar pukul 17.30 WIB.
Daryono menyampaikan, sejauh ini 5 rumah dilaporkan rusak, 4 di antaranya di Dusun Baturinggit Kelod, Desa Baturinggit, 1 sisanya di Dusun Pagubugan, Desa Manggis.
Tak hanya itu, kerusakan turut menimpa Rumah Sakit Balimed Karangasem. Namun, secara keseluruhan belum ada laporan korban jiwa.
"Gempa Karangasem ini berdampak dan dirasakan di Karangasem (skala intensitas III-IV MMI), di Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat (skala intensitas III MMI), lalu daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur (skala intensitas II MMI)," terang Daryono.
Baca Juga: Gempa Kerap Disusul Tsunami dalam Hitungan Menit, Jangan Kehilangan Golden Time, Ini Penjelasan Ahli
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.