Hari Nusantara, MPR Singgung Kekuatan Maritim Ratu Kalinyamat Jepara yang Mampu Usir Portugis

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam rangka memperingati Hari Nusantara, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat meminta semua pihak mengedepankan pembangunan maritim, Selasa (13/12/2022).

Menurutnya, pembangunan maritim bisa jadi jalan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana terjadi di masa lampau saat kerajaan-kerajaan di Nusantara berjaya.

Konsep pembangunan maritim itu, Lestari mencontohkan, sudah digagas Ratu Kalinyamat dari Jepara, Jawa Tengah, sejak abad ke-16.

Ratu Kalinyamat disebut sukses membangun kekuatan maritim, sehingga mampu menyingkirkan Portugis.

Dengan kekuatan jalur logistik laut, mereka punya topangan kuat baik untuk aktivitas politik maupun ekonomi.

Baca Juga: Luhut Bilang Indonesia Berupaya Wujudkan Visi Poros Maritim Dunia Lewat AIS Forum

Berkaitan dengan itu, Lestari kemudian menyinggung sejarah Hari Nusantara.

Tanggal seremonial yang diperingati pada 13 Desember setiap tahun itu diambil dari momentum bersejarah, saat Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaya mencetuskan Deklarasi Djuanda.

“Konsepsi negara kepulauan yang digagas Djuanda itu, dapat diterima dan ditetapkan dalam konvensi hukum laut internasional (United Nations Convention on The Law of The Sea /UNCLOS) oleh PBB tahun 1982,” kata Lestari, menukil Antara.

Baca Juga: Potensi Kekayaan Maritim Dipamerkan Lewat Sail Tidore, Pariwisata Disebut Menjanjikan

Sebagai informasi, luas wilayah Indonesia menrujuk pada data Badan Informasi Geopasial mencapai 5.180.053 km². Rinciannya, 1.922.570 km² berupa daratan dan 3.257.483 km² merupakan perairan.

Karena punya wilayah laut lebih luas dari daratan, Lestari berujar, harusnya itu bisa mengubah cara pandang anak bangsa, bahwa Indonesia negara maritim.

"Kemampuan pengelolaan sumber daya alam laut harus terus ditingkatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR itu.

“Sejumlah hambatan harus segera diatasi, lewat pelaksanaan pola-pola pembangunan yang terintegrasi, antara pembangunan di daratan dan lautan secara berkelanjutan,” imbuh dia.