Kompas TV nasional rumah pemilu

Syarat Nasdem ke Gerindra Tak Capreskan Prabowo demi Koalisi Perubahan Dinilai Berat, Ini Alasannya

Kompas.tv - 6 Desember 2022, 19:54 WIB
syarat-nasdem-ke-gerindra-tak-capreskan-prabowo-demi-koalisi-perubahan-dinilai-berat-ini-alasannya
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, menyebut rakyat Indonesia memerlukan memerlukan alternatif terbaik. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Direktur Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menilai pernyataan Partai Nasdem yang memberi syarat tidak mengusung Prabowo Subianto sebagai capres 2024 jika Gerindra masuk Koalisi Perubahan sangat berat terealisasi. 

“Ini prasyarat terlalu berat. Secara teori politik berat dilakukan Gerindra. Kalau mereka gabung tanpa usung Prabowo, efeknya suara Gerindra akan turun drastis," katanya saat dihubungi KOMPAS.TV Selasa (6/12/2022). 

Ia lantas menilai, pernyataan Nasdem yang memberi syarat soal Capres tersebut justru merugikan Gerindra sendiri. 

Ali juga menyebutkan, Prabowo mending tetap maju lewat Gerindra karena efek suara di Pemilu 2024 mendatang akan tetap kuat bagi partai. 

"Karena itu, bagi saya konteksnya adalah target suara. Gerindra tetap harus calonkan Prabowo kendati pun kalah. Itu kalau tetap Prabowo calon ya, kalau pun kalah, tetap nomer dua partainya," paparnya. 

Baca Juga: Nasdem Mensyaratkan Gerindra Tak Usung Prabowo sebagai Capres jika Gabung Koalisi Perubahan

Ali meyakini, jika Gerindra tetap ngotot gabung Koalisi Perubahan bersama PKS, Nasdem dan Demokrat serta tidak mencapreskan Prabowo, maka partai tersebut diprediksi bakal terlempar dari tiga besar pemilu 2024. 

"Kalau tetap gabung Koalisi Perubahan, bisa terpental dari tiga besar di 2024. Lalu, prasyarat tanpa Prabowo itu berat," sebutnya. 

"Dari tokoh yang ada dan punya prasayarat maju, secara elektoral enggak rendah amat tapi ia tetap ketua partai. Meskipun cenderung trennya menurun, tapi Prabowo belum kerja politik atau ngegas secara maksimal karena ia di kabinet," jelasnya. 

"Kalau dia dapat restu dari Jokowi dan kerja politik, pasti ada pergerakan suara. Itu mungkin saja," jelasnya. 

Baca Juga: PKS Ajak Gerindra Gabung Koalisi Perubahan: 2014-2019 Kami Dukung Prabowo, Sekarang Gantian

Sebelumnya seperti diberitakan,  Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mensyaratkan Partai Gerindra tidak mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024 jika ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Koalisi Perubahan adalah koalisi yang tengah dibentuk Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Kalau Gerindra gabung dengan Koalisi Perubahan, maka Pak PS (Prabowo Subianto) tidak nyalon lagi," sebut Effendi, Senin (5/12/2022) dilansir dari Kompas.com.

Ia lantas memberikan opsi lain bagi partai yang diketuai Prabowo Subianto itu untuk menyalonkan kadernya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dalam kontestasi politik 2024 mendatang.

"Lalu Gimana? Bisa saja menyalonkan kadernya untuk jadi cawapres,” kata Effendi.

Pasalnya, Effendi mengatakan, Koalisi Perubahan telah sepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Oleh karena itu, tak mungkin Gerindra yang bergabung belakangan mendorong Prabowo jadi capres dalam koalisi tersebut.

“Kalau Koalisi Perubahan berarti capresnya Mas Anies, bukan Pak PS (Prabowo Subianto),” ucapnya. 

 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x