KOMPASTV - Isu “rekening gendut” kembali mencuat. Kali ini menyasar rekening dengan nominal fantastis milik para ajudan Sambo. Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan tersangka Ferdy Sambo cs. Uang berjumlah 450 juta milik Ferdy Sambo ditampung dalam rekening dua ajudannya, yakni Almarhum Yosua dan Ricky Rizal. Ferdy beralasan uang tersebut untuk keperluan rumah tangga keluarganya.
Hakim lalu mencecar soal adanya transaksi keuangan pada rekening Yosua setelah Yosua meninggal, dimana terjadi pemindahan dana 200 juta dari rekening Yosua ke rekening Ricky Rizal. Publik pun mempertanyakan sumber dana. Meski Ferdy Sambo mantan perwira tinggi Polri, namun penghasilan per bulan sekitar 35 juta rupiah.
PPATK pun diminta bertindak menelusuri sumber dana tersebut, guna mengantisipasi terjadi tindak pidana pencucian uang. Munculnya isu “rekening gendut” yang dimiliki anggota Polri, mengingatkan publik pada kasus rekening gendut yang dulu sempat menjerat mantan petinggi Polri, yakni Kabareskrim Polri 2008-2009, Susno Duadji.
Jurnalis Kompas TV, Ni Luh Puspa berbincang dengan Susno Duadji soal pendapatnya terhadap dugaan pencucian uang dalam rekening Yosua serta membahas kilas balik kasus rekening gendut yang dulu sempat heboh di tubuh Polri. Selain itu Ni Luh juga membahas kejanggalan rekening Yosua bersama kuasa hukum keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak yang sejak awal kematian Yosua mencuat, telah mendesak penyidik untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap rekening para ajudan Sambo.
Analisis soal dugaan adanya tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Ferdy Sambo dengan memanfaatkan rekening para ajudannya Ni Luh gali bersama pakar hukum pidana tindak pencucian uang pertama di Indonesia, Yenti Garnasih. Ni luh juga mencoba meminta konfirmasi kepada humas Polri dan PPATK soal kelanjutan pengusutan rekening Yosua.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.