BANDUNG, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi sebanyak 136 gempa susulan usai gempa pusat yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menjelaskan laporan ratusan gempa susulan tersebut berdasarkan hitungan per Selasa (22/11) pukul 14.00 WIB.
Gempa susulan terbesar memiliki kekuatan Magnitudo (M) 4,2 dan 4. Selanjutnya, kekuatan guncangan rata-rata berada di bawah angka tersebut.
Baca Juga: Gempa Cianjur, Jokowi Perintahkan Buka Akses Daerah Terisolasi: Dahulukan, jika Perlu Pakai Heli
Rahayu menjelaskan tren gempa susulan perlahan menurun dan frekuensi terjadinya guncangan menjadi jarang.
"Kekuatannya cenderung melemah," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Selasa.
Dalam rentang 6,5 jam (07.30-14.00), BMKG mencatat adanya gempa susulan sebanyak 14 kali.
Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati mengungkapkan, gempa susulan diprediksi akan berkurang atau berhenti dalam 4 hari ke depan atau Sabtu (26/11).
Baca Juga: Australia Siap Bantu Korban Gempa Cianjur dan Kep Solomon
Perkiraan tersebut, jelas Dwikorita, berdasarkan tren perhitungan gempa yang semakin menurun.
"BMKG memperhitungkan 4 hari lagi insyaallah gempa sudah semakin berkurang, berhenti, itu doa kita. Ini dari hasil tren perhitungan," jelasnya kepada Kompas TV, Selasa.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan menjauhi wilayah yang terdapat lereng untuk menghindari potensi longsor.
Selain itu, warga juga diimbau untuk menjauhi bangunan yang sudah retak karena berpotensi roboh jika terjadi gempa susulan.
Baca Juga: Korban Gempa Cianjur Terbaru: 268 Meninggal, 6.570 Rumah Rusak Berat, Berikut Rinciannya
Sumber : Kompas.com/Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.