KOMPAS.TV – Data resmi tentang jumlah korban terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, adalah data yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
“Data resmi pemerintah terkait korban dan kerugian adalah data yang dirilis oleh BNPB,” ujarnya.
Ia menambahkan, perbedaan data jumlah korban dalam waktu 1 x 24 jam pertama sebelum posko darurat terbentuk, adalah hal yang wajar.
Baca Juga: Gempa Cianjur Sebabkan Longsor di Cugenang, Akses Jalan Terputus!
“Dalam 1x24 jam pertama sebelum posko darurat terbentuk di lokasi terdampak, maka perbedaan data dan siapa yang berbicara itu biasa terjadi.”
BNPB, lanjut dia, menjadwalkan update atau perkembangan jumlah korban, baik korban jiwa maupun materi akibat gempa bumi tersebut setiap hari.
“Mulai hari ini (22/11), Pusdatinkom BNPB dan Posko Tanggap Darurat Gempa Cianjur akan melaksanakan konferensi pers setiap hari pukul 17.00 WIB yang akan mengunci data pada hari berjalan.”
“Link Zoom dan live Youtube akan disampaikan kemudian,” tulisnya.
Sebelumnya, pada Senin (21/11/2022), Muhari menjelaskan, dalam waktu 12 jam pertama kondisi darurat seperti gempa bumi, data korban terdampak membutuhkan sinkronisasi, untuk mengetahui jumlah validnya.
Pernyataan itu disampaikan menanggapi pernyataan Bupati Cianjur tentang jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi M5,6 di wilayah itu.
“Memang dari yang disampaikan oleh Bupati Cianjur, korban terakhir itu 46 jiwa meninggal dunia, dan 700 luka-luka di RSUD Cianjur,” ujarnya dalam dialog Kompas Petang, Senin (21/11/2022).
“Memang pada 12 jam pertama kondisi darurat seperti ini, sinkronisasi data akan memerlukan waktu,” ucapnya.
Baca Juga: 14 Korban Longsoran Gempa Cianjur Dievakuasi
Meski demikian, Muhari menyebut bahwa jika ada update data jumlah korban dari kepala daerah, pihaknya akan memegang data yang disampaikan oleh kepala daerah tersebut.
“Tetapi, tentu saja kalau ada update dari pimpinan daerah, kita akan memegang data yang disampaikan oleh pimpinan daerah.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.