CIANJUR, KOMPAS.TV - Data jumlah korban meninggal akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) masih simpang siur dan belum dapat dipastikan.
"Sampai sekarang angkanya belum bisa dipastikan, untuk angka sementara sekitar 162 orang meninggal dunia," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melalui konferensi pers yang ditayangkan dalam program Breaking News KOMPAS TV, Selasa (22/11/2022) pukul 09.05 WIB.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Cianjur sebanyak 62 orang.
"Data resmi di BNPB itu korban meninggal ada 62 orang," kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) Abdul Muhari di Breaking News KOMPAS TV, Selasa (22/11/2022) pagi pukul 08.08 WIB.
Muhari mengatakan, berdasarkan data yang diterima BNPB hingga pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB, selain korban meninggal ada juga korban hilang maupun luka-luka.
"Jadi laporan BNPB Kab Cianjur per pukul 06.00 WIB pagi tadi, korban meninggal di Cianjur itu 62 orang, kemudian 25 orang masih hilang tertimbun reruntuhan, sekitar 700-an orang luka-luka, dan 5.405 mengungsi," kata Muhari.
Baca Juga: Muhadjir Effendy: Terkini 162 Tewas Akibat Gempa Cianjur, Diduga Masih Ada yang Tertimbun
Kemarin, Senin (21/11/2022) malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui konferensi pers menyatakan bahwa jumlah korban meninggal akibat gempa bumi Cianjur ada 162 orang.
"Terkait dengan ada perbedaan data yang disampaikan dalam konferensi pers Gubernur Jawa Barat tadi malam yang menyebutkan korban jiwa 162 ini masih kami telusuri," kata Muhari.
Ia menjelaskan, pihaknya akan menelusuri terkait laporan tentang tambahan seratus orang meninggal dunia yang dilaporkan petugas di salah satu desa terdampak gempa itu.
"Sepanjang kami konfirmasi ke lapangan, ada laporan dari petugas salah satu desa yang menyebutkan ada tambahan korban seratus jiwa karena di desa tersebut ada rumah rusak berat itu seratus unit," ungkapnya.
"Pagi ini kami turunkan tim untuk mengoreksi, memeriksa, serta memvalidasi lagi apakah benar dalam seratus rumah yang rusak itu menimbulkan tambahan korban jiwa sejumlah seratus orang," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.