JAKARTA, KOMPAS.TV - Staf Khusus Presiden (SKP) Ayu Kartika Dewi terpilih mewakili Indonesia dalam Obama Foundation Leaders Asia-Pacific 2022. Ia menghadiri Democracy Forum di New York, Amerika Serikat, untuk membahas berbagai isu demokrasi global, termasuk inklusivitas dan pluralisme.
Terpilihnya Ayu sebagai Obama Leader merupakan bentuk apresiasi dunia terhadap kiprah positifnya dalam advokasi isu keberagaman dan perdamaian. Ia dianggap memiliki kapasitas yang mampu menginspirasi lingkungannya dan pemangku kepentingan.
“Ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti program ini sangat membantu saya untuk terus meningkatkan kualitas kepemimpinan saya,” ujar Ayu dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS TV, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga: Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia Ungkap Pemenuhan Hak Disabilitas Masih Terkendala NIK
Rangkaian program telah dimulai secara daring sejak Mei lalu dan ditutup dengan berkumpulnya 35 Obama Leader di New York.
Selama enam bulan, para Obama Leader menjalani sesi interaktif, yang bertujuan untuk mengasah kapasitas partisipan dalam hal kepemimpinan dan memungkinkan mereka untuk saling berjejaring dan membangun relasi tidak hanya dengan sesama partisipan, namun juga dengan anggota komunitas Obama Foundation lainnya.
Para Obama Leader menghadiri berbagai rangkaian program, termasuk Democracy Forum yang diselenggarakan untuk pertama kalinya oleh Obama Foundation.
Ayu sangat bersyukur dengan persahabatan yang terbangun selama enam bulan. Ia bercerita sesama peserta saling memanggil satu sama lain dengan sebutan Ohana, yang artinya keluarga dalam bahasa Hawai’i.
Ia berharap melalui kegiatan ini bisa berkolaborasi dengan Obama Leader lainnya untuk membuat perubahan nyata, terutama mendorong perdamaian dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Staf Khusus Presiden Kantongi Catatan dari Tim Posko Merapi di Sleman untuk Presiden Jokowi
Para Obama Leader terpilih berasal dari 23 negara dan berbagai latar belakang berbeda baik sektor publik, swasta, maupun non-profit.
Mereka memiliki kiprah yang berdampak positif dalam advokasi yang dilakukan, serta berkapasitas untuk menginspirasi lebih banyak praktik baik dalam lingkup pengaruhnya.
Isu yang diangkat para Obama Leader ini juga sangat beragam, seperti perubahan iklim, hak asasi kelompok masyarakat adat, pendidikan, dan sebagainya.
Democracy Forum yang berlangsung selama dua hari dibuka dengan menampilkan sambutan dari Barack Obama, penyampaian singkat dari para ahli, dan sesi diskusi antara Obama Leader terpilih dengan para pakar mengenai bagaimana langkah untuk memperkuat dan memperluas demokrasi di seluruh dunia.
Para Obama Leader juga diberi kesempatan untuk ikut serta dalam berbagai aktivitas dan acara virtual, termasuk diskusi one-on-one dengan mentor yang berasal dari jaringan global Obama Foundation.
Program ini dirancang untuk dapat menginspirasi, memberdayakan, dan menghubungkan para pemimpin baru dari Afrika, Asia-Pasifik, dan Eropa untuk mendorong perubahan berkelanjutan, baik di tingkat global, maupun lokal.
Setelah program selesai, para Obama Leader akan menjadi bagian dari jejaring alumni Obama Foundation, sebuah komunitas global dari para pemimpin berbasis nilai.
Hingga musim panas 2022, terdapat lebih dari 800 anggota alumni jejaring yang diharapkan dapat terus aktif terlibat, termasuk menjadi mentor bagi orang lain di jaringan ini maupun di komunitas mereka sendiri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.