JAKARTA, KOMPAS.TV – Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI), Imam Prasodjo, memberikan tips mengasah kepekaan sosial masyarakat untuk mendeteksi adanya kejanggalan-kejanggalan di lingkungan masyarakat.
Tips tersebut diberikan menanggapi kasus meninggalnya empat orang yang merupakan keluarga di rumah mereka di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022).
Menurut Imam, sebagai langkah awal, pemerintah bisa menjadi pendorong karena memiliki anggaran dan personel.
“Sebagai langkah awal, bisa saja pemerintah menjadi pendorong. Dia punya uang, dan dia menyimpan uang pajak kita, dan itu bisa dijadikan sebagai pendorong. Ada birokrat, ada lurahnya,” tuturnya dalam dialog Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Penyebab Kematian Satu Keluarga Masih Misteri, Polisi Temukan Bungkus Makanan di Rumah Kalideres
“Gubernur bisa merancang itu semua dan melibatkan para champion yang memang sudah membidangi lama di bidang itu.”
Selain dari pihak pemerintah, masing-masing perumahan juga bisa melakukannya melalui pemetaan sosial atau social mapping.
“Bisa juga dilakukan di setiap perumahan misalnya, dilakukan social mapping.”
“Orang-orang yang punya minat dan aktif, inilah yang kemudian dihimpun atau mereka difasilitasi untuk menghimpun diri sesama mereka, dan merancang kegiatan di perumahannya,” kata dia.
Dalam dialog tersebut, Imam juga menjelaskan, dalam suatu permukiman, yang dibangun hendaknya tidak hanya sektor fisik, tetapi juga pemetaan sosial.
Pemetaan itu bisa dilakukan dengan mendata identitas warga, mulai dari pekerjaan hingga keahlian yang dimiliki.
“Social mapping menjadi sangat penting. Setelah itu dilakukan, baru didorong suatu pengorganisasian sehingga menjadi lembaga-lembaga kegiatan sosial ekonomi budaya misalnya,” kata Imam.
“Sehingga muncul asosiasi atau lembaga yang membidangi misalnya olahraga, kegiatan lansia.”
Baca Juga: 4 Jenazah Keluarga Kalideres Masih Berada di RS Polri Menanti Dijemput Pihak Kerabat
Jika ini terdata secara kolektif, kemudian di situ ada lembaga sosial yang menghimpun kegiatan-kegiatan kaum lansia, saat ada sesuatu yang tidak beres atau tidak biasa, akan cepat terdeteksi.
“Sehingga kalau ada yang missing (hilang, red), ada yang tidak olahraga pada hari Minggu, ada yang tidak ikut berkegiatan, itu dengan mudah ditandai.”
“Apalagi kegiatan di saat sekarang sudah tidak hanya face to face (tatap muka, red), tetapi sudah bisa dengan jaringan-jaringan elektronik misalnya.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.