JAKARTA, KOMPAS.TV – Ada dua dugaan penyebab kematian empat orang yang merupakan keluarga di Perumahan Citra Garden Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).
Hal itu merupakan analisis Adrianus Meliala, Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI).
Menurut analisis Adrianus, dugaan pertama adalah adanya situasi pelaparan terhadap para korban tersebut.
“Kalau kita memakai analisis, bahwa terjadi situasai pelaparan, membuat orang dilaparkan sehingga kemudian meninggal,” kata dia dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (14/11/2022).
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan polisi, keempatnya diduga meninggal sejak tiga pekan sebelum ditemukan.
Baca Juga: Polisi Ingin Tuntaskan Hasil Labfor 4 Jenazah di Kalideres Sebelum Menyerahkan ke Keluarga
“Padahal masyarakat sekitar baru saja sekitar lima hari mencium bau yang tidak enak, artinya ada 25 hari di mana para korban sudah meninggal tadi tidak tercium baunya.”
“Ada dua penjelasan dalam hal ini. Pertama, kelihatannya karena pintu dan jendela sudah tertutup sehingga suhu menjadi kering, alhasil kemudian bau terjebak di dalam, terperangkap di dalam rumah,” urainya.
Ditambah lagi dengan adanya kapur barus yang ditemukan di lokasi meninggalnya keempat orang itu, yang disebutnya dapat memerangkap bau tak sedap.
“Itu semua adalah hal-hal yang bisa menekan atau memperangkap bau agar tidak ke mana-mana, itulah yang menyebabkan bau tidak terasa oleh masyarakat sekitar.”
Bahkan sampai jenazah tersebut mengering, baunya baru tercium oleh warga sekitar.
Melihat adanya kapur barus dan bedak di lokasi, Adrianus menyebut adanya kemungkinan bahwa barang-barang itu disiapkan oleh pelaku pembunuhan, jika memang keempatnya sengaja dilaparkan.
Atau, jika memang tidak ada pihak lain yang menyebabkan kemarian mereka, ia menduga kapur barus dan barang lain itu merupakan bagian dari ritus.
“Nah, yang mau saya cermati adalah apakah memang hal ini memang suatu upaya dari pelakunya, pelaku pembunuhannya, untuk membuat orang lain tidak curiga, atau ini bagian dari ritus.”
“Bagian dari satu kelengkapan upacara bagi orang-orang yang punya satu cara berpikir, berkeyakinan yang agak ekstrem, yang saya katakan memiliki kecenderungan apokaliptikal, ingin mati, ingin segera meninggalkan dunia, ingin segera datang atau sampai ke nirwana,” paparnya.
Baca Juga: Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Menduga Korban Menganut Paham Apokaliptik
Ia menyebut, jika memang sebagian atau keempat korban memiliki keyakinan itu, sangat mungkin pihak yang berkeyakinan akan memaksa lainnya untuk mati bersama.
“Mungkin sekali misalnya dari keempat orang itu satu dua di antaranya tidak meyakini, maka dipaksa untuk mati bersama.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.