JAKARTA, KOMPAS.TV - Penasihat hukum atau pengacara Erman Umar merasa keberatan apabila sepuluh saksi diperiksa sekaligus di dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf pada Rabu (9/11/2022) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Erman Umar selaku penasihat hukum terdakwa Ricky sempat terlihat emosi kepada majelis hakim saat ditanya alasan dirinya meminta pemeriksaan saksi dilakukan terpisah.
Awalnya, setelah majelis hakim selesai memeriksa identitas sepuluh saksi yang terdiri dari ajudan dan asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Erman meminta izin untuk berbicara kepada hakim.
Ia mengusulkan agar pemeriksaan saksi dilakukan secara terpisah, satu orang dari pihak ART dan satu orang dari pihak ajudan Sambo.
Baca Juga: Momen Hakim Uji Kejujuran Daden Ajudan Ferdy Sambo soal Jenis Pistol Milik Ricky Rizal
"Kalau toh misalnya digabung, paling satu ajudan dengan satu ART yang tidak ada hubungan, supaya tidak saling mendengar, karena kemungkinan mereka saling mengetahui. Oleh karena itu kami usulkan, kita gunakan saksi satu per satu majelis," ujarnya.
Hakim Ketua Wahyu Iman Santoso pun menanggapi dengan mengatakan bahwa di persidangan sebelumnya dengan terdakwa Richard Eliezer (Bharada E), Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi para saksi dipisahkan antara ART dengan ajudan.
"Kenapa kami gabungkan? Karena kita sudah tahu keterangan saksi yang mau dijelaskan di persidangan ini, khususnya untuk terdakwa yang untuk hal ini," kata Wahyu.
"Kalau kita periksa satu-satu ini enggak akan efektif saudara penasihat hukum," ujarnya.
Erman pun bersikeras agar saksi dipisahkan. Ia mengatakan, konsentrasi pihaknya akan terganggu kalau sepuluh saksi diperiksa sekaligus.
"Kalau begini kami keberatan kalau tidak satu-satu, nanti jangan disamakan persidangan perkara yang lain. Ini berbeda, kami punya kepentingan juga membela klien," ujarnya.
Baca Juga: Daden Ajudan Ferdy Sambo Ungkap Jenis Senjata yang Dibawa Atasannya dan Selalu Ada di Mobil
Hakim pun mengatakan akan memisahkan antara saksi ajudan dengan ART Sambo. Mendengar hal itu, Erman pun kembali menimpali.
"Bukan pak, ajudan kan sangat banyak, misal ada ART, satu ajudan dengan ART, itu boleh pak, nggak apa-apa," kata Erman yang tampak seperti sedang bernegosiasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.